Pertempuran Sengit Kembali Membara Setelah Gencatan Senjata Berakhir
rakyatnesia.com – Gencatan senjata di Jalur Gaza telah berakhir, dan pertempuran sengit antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Israel (IDF) kembali memanas pada Kamis (1/12).
Di Jalur Gaza tengah, tank-tank Israel dilaporkan menembaki wilayah sekitar kamp-kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.
Sebelum serangan terbaru ini, Israel mengklaim bahwa sistem pertahanan rudal mereka berhasil mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza, Palestina, yang merupakan serangan perdana sejak dimulainya gencatan senjata.
Klaim ini muncul hanya satu jam sebelum perpanjangan gencatan senjata berakhir. Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengonfirmasi temuan tersebut berdasarkan laporan mengenai suara sirene yang terdengar di daerah sekitar Jalur Gaza.
“Pasukan pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebuah roket yang meluncur dari Jalur Gaza,” demikian rilis resmi militer Israel, dikutip AFP.
Menurut militer Israel, roket ini perdana diluncurkan dari Gaza sejak hari pertama gencatan senjata.
Sementara itu, pasukan Israel kembali melancarkan serangan udara ke utara Jalur Gaza usai gencatan senjata resmi berakhir hari ini Jumat (1/12).
Jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan serangan udara itu salah satunya menargetkan Sheikh Radwan, sebuah wilayah di utara Gaza. Tak cuma itu, tembakan-tembakan dari artileri juga mulai marak di Gaza tengah seiring dengan rencana perluasan operasi militer Israel di Gaza.
Suara drone Israel pun dilaporkan bisa terdengar jelas di atas kepala. Bahkan, drone itu terbang di langit selatan Jalur Gaza di mana pasukan Israel sebelumnya menyatakan Hamas melanggar gencatan senjata dengan meluncurkan roket ke arah pemukiman Israel.
“Jalur Gaza berada di bawah tembakan artileri berat dan bahkan pemboman udara oleh pasukan Israel. Beberapa jam mendatang kita mungkin menyaksikan peningkatan jumlah dan tingkat serangan Israel di seluruh wilayah,” lapor Azzoum, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (1/12).
Ia melanjutkan, “Ini membawa Palestina hanya punya satu pilihan: Mereka akan hidup kembali di bawah pemboman Israel yang akan menghancurkan semua sarana kehidupan di dalam Jalur Gaza.”