rakyatnesia.com – Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengalami serangan dari tentara Israel pada hari Sabtu (25/11), yang menyebabkan rusaknya kendaraan patroli mereka.
Insiden ini terjadi di dekat desa Aytaroun di selatan Lebanon. Beruntung, tidak ada anggota pasukan perdamaian PBB yang terluka akibat serangan tersebut.
“Tidak ada pasukan perdamaian yang terluka, namun kendaraan mereka mengalami kerusakan. Insiden ini terjadi selama periode yang relatif tenang di sepanjang Jalur Biru,” demikian disampaikan UNIFIL melalui platform media sosialnya (dulu bernama Twitter).
Jalur Biru adalah garis yang ditetapkan oleh PBB untuk menentukan penarikan pasukan Israel dari Lebanon pada tahun 2000. Pasukan Perdamaian PBB dengan tegas mengutuk serangan dari tentara Israel ini.
“Kami mengutuk tindakan ini dan menggarisbawahi tanggung jawab semua pihak untuk melindungi pasukan penjaga perdamaian, mencegah risiko yang tidak perlu bagi mereka yang berupaya membangun stabilitas,” kata pasukan tersebut, seperti dilansir Anadolu, Minggu (26/11).
“Kami sangat mengingatkan semua pihak mengenai kewajiban mereka untuk melindungi pasukan penjaga perdamaian dan menghindari menempatkan laki-laki dan perempuan yang bekerja untuk memulihkan stabilitas dalam risiko,” tambahnya.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.
Ketegangan perbatasan terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Gencatan senjata selama empat hari antara tentara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza, menghentikan sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan pengiriman bantuan.