BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sebanyak 130 guru mengikuti sosialisasi Gerakan nasional deteksi dini iva test/ sadanis bagi ibu guru indonesia, Kamis (24/11/2016). Sosialisasi yang berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro itu, diadakan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Bojonegoro. Sosialisasi yang mengarah pada kanker serviks ini dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 25 November 2016.
Deteksi dini melalui IVA/Papsmear ini adalah salah satu bentuk program promotif preventif bagi peserta JKN-KIS untuk menekan jumlah penderita kanker serviks. Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan wujud apresiasi bagi para guru di Indonesia yang telah berjasa meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.
Melalui kerja sama dengan OASE Kabinet Kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan pun siap memberikan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh guru perempuan dan istri guru dari sekolah negeri maupun swasta yang telah menjadi peserta JKN-KIS.
“Layanan pemeriksaan IVA/Papsmear ini bisa diperoleh secara gratis, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya. Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro Muh Masrur Ridwan (24/11/2016).
OASE Kabinet Kerja merupakan sebuah perkumpulan para pendamping menteri dan unsur eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu negara Iriana Jokowi, yang memiliki serangkaian program untuk mendukung tercapainya Nawacita Presiden Jokowi. Salah satu program yang digalang adalah meningkatkan pelaksanaan pencegahan dan deteksi dini terhadap kanker pada perempuan di Indonesia mulai tahun2015 hingga 2019 mendatang.
“Sebagai penyelenggara program JKN-KIS yang hampir genap 3 (tiga) tahun beroperasi, BPJS Kesehatan siap mengawal dan mensukseskan misi OASE dalam meminimalisir angka penderita kanker serviks di Indonesia khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Terlebih, program pemeriksaan IVA/Papsmear tersebut sejalan dengan implementasi program promotif preventif yang senantiasa digalakkan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia,” kata Heny Trianawati, kepala unit manajemen pelayanan kesehatan primer.
Selain Bojonegoro, seluruh wilayah di Indonesia melaksanakan pemeriksaan IVA/Papsmear bagi guru di hari yang sama. Adapun secara nasional, sampai dengan Oktober 2016, terdapat 95.803 peserta JKN-KIS yang telah menjalani pemeriksaan IVA. Sementara untuk pemeriksaan Papsmear, telah dilakukan oleh 144.333 peserta JKN-KIS. Berdasarkan data per 18 November 2016, terdapat 170.954.111 jiwa penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Adapun hingga awal November 2016, terdapat total 20.593 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, yang terdiri atas 9.814 Puskesmas, 4.589 Dokter Praktik Perorangan, 1.157 Dokter Praktik Gigi Perorangan, 568 Klinik Polri, 710 Klinik TNI, 3.741 Klinik Pratama, dan 14RS D Pratama. Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 5.020 Fasilitas Kesehatan Rujukan tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 1.999 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya 135 Klinik Utama), 2.063 Apotek, serta 958 Optik. **(Luh).