Diskusi Santai Mensesneg RI Pratikno dengan Para Kades di Dolokgede, Tambakrejo

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Menteri Sekretaris negara (Mensesneg) RI Prof Dr Pratikno,M.Soc.Sc, disela-sela kesibukannya, masih menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halamannya, yang berada di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.

Hal itu, seperti yang dilakukan Senin hingga Selasa (19-20/11/2018). Mensesneg pulang kampung bersama istrinya Ny Siti Farida dan rombongan. Di saat berada di rumahnya Dolokgede, Mensesneg yang akrab disapa Pak Tek itu, selalu mengundang teman-teman lama dan kerabatnya.

Tak hanya itu, Pak Tek juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan para kepala desa (kades) dan tokoh masyarakat di wilayah Bojonegoro barat. Seperti halnya dengan digelarnya diskusi antara Mensesneg Pratikno yang digelar di Pendopo yang berada di samping rumahnya, dengan para kades yang berasal dari 5 (lima) kecamatan itu.

Diskusi dengan sekitar 50 orang itu, terkesan cukup santai tapi serius (sersan), sebab diskusi digelar tanpa menggunakan sound sistem. Walau sudah disiapkan microfon lengkap dengan speaker aktif, namun Pak Tek lebih suka ngobrol tanpa mic.

Banyak hal yang disampaikan Pak Tek terkait dengan kondisi pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah Bojonegoro, seperti pembangunan jalan, jembatan, pengadaan air bersih, listrik, PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) dan masih banyak lainnya. Termasuk, bagaimana memberdayakan masyarakat dengan peningkatan produk-produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Menteri Sekretaris negara (Mensesneg) RI Prof Dr Pratikno,M.Soc.Sc, dengan didampingi Wabup Bojonegoro Drs Budi Irawanto,M.Pd, saat foto bareng usai diskusi dengan para kades, di Pendopo yang berada di samping rumahnya, yang berada di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur,

“Silahkan disampaikan kebutuhan infrastruktur apa saja yang mendesak sehingga bisa diprioritaskan untuk segera dilakukan pembanguananya. Juga perlu adanya pemberdayaan masyarakat terhadap produk lokal yang bis disinergikan dengan Ademos agar dibantu dari segi produksi maupun design serta packagingnya sehingga laku dijual di pasaran,” ungkap Pak Tek.

Ditambahkan, dengan meningkatkan produk lokal bisa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) atau bisa menjalin kerjsama dengan Ademos. Jika income masyarakat meningkat maka secara otomatis masyarakat akan makin sejahtera.

Kades Napis Mulyono, menyampaikan kondisi desanya yang sangat luas yang membutuhkan pembangunan jalan dan jembatan. Termasuk juga masih ada dusun yang belum teraliri listrik.

Menjawab pertanyaan tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro Drs Budi Irawanto,M.Pd, mengatakan bahwa untuk pembangunan jalan dan jembatan itu menjadi program prioritas di era Pemerintahan Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah – Drs Budi Irawanto,M.Pd (Anna – Wawan).

“Tentang masih ada dusun yang belum teraliri oleh Listrik PLN itu dikarenakan jaraknya yang sangat jauh dan melintasi lahan milik Perum Perhutani sehingga terkendalan dengan ijin dengan pihak Perhutani tersebut. Namun demikian pihak Pemkab Bojonegoro akan terus mengupayakan agar 32 dusun itu bisa segera teraliri listrik,” ujar anggota DPRD Bojonegoro Dony Bayu Setyawan itu.

Diskusi santai itu, dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bareng, Mensesneg RI Pratikno beserta Ny Siti Farida, para kades dan undangan lainnya. Tampak hadir, Camat Tambakrejo Sukemi dan Kapolsek Tambakrejo AKP Mochtarom.

**(Kis/Yan).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar