Pertempuran Sengit di Jantung Gaza: Israel Menduduki Kota, Warga Palestina Tolak Pemerintah Abbas

Panjoel Kepo

Pertempuran Sengit di Jantung Gaza: Israel Menduduki Kota, Warga Palestina Tolak Pemerintah Abbas
Bagikan

rakyatnesia.com – Israel telah menduduki pusat Kota Gaza sejak hari Rabu (8/11) dan terlibat dalam pertempuran dekat dengan milisi Hamas.

Seiring dengan itu, puluhan ribu warga Palestina di utara Jalur Gaza juga telah melakukan evakuasi diri ke selatan dengan berjalan kaki, sambil membawa bendera putih.

Baca Juga  Link Downlaod F1 Manager Mod APK 34.02.23735

Pasukan Israel Masuk ke Jantung Kota Gaza Tempur Sengit dengan Hamas

Pertempuran dekat tidak dapat dihindari antara Israel dan milisi Hamas setelah Israel mengakui telah memasuki pusat Kota Gaza, yang merupakan markas utama Hamas.

Salah satu komandan Hamas yang berada dalam pengasingan, Saleh al-Arouri, menyatakan bahwa pasukan Israel mungkin telah menguasai beberapa wilayah di Gaza.

“Namun, hal ini tidak akan menghentikan perjuangan perlawanan terhadap tentara dan tank. Semakin Israel menyebar dan memperluas wilayahnya, semakin besar kerugiannya,” ujarnya.

Baca Juga  Read My Hero Academia Chapter 429 : Spoilers and Raw Release Date Shinigami ae

Derita Pengungsi Gaza: Naik Kereta Keledai, Lewati Tumpukan Mayat

Puluhan ribu warga Palestina dari utara Gaza berjalan kaki bermil-mil jauhnya menuju selatan, untuk mengungsi dari agresi Israel di tempat tinggal mereka.

Selama perjalanan itu, beberapa warga mengaku sejak rumah mereka musnah, tidak ada lagi barang yang tersisa. Mereka juga menyebut telah pindah beberapa kali sejak perang pecah awal Oktober lalu.

Warga Gaza Tetap Tolak Pemerintah Abbas Jika Hamas Kalah

Warga Gaza menolak Pemerintah Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas jika Hamas kalah dalam pemilu selanjutnya. Mereka tidak memercayai Abbas untuk kembali memimpin, terutama di wilayah Gaza.

Baca Juga  How to target the right people for WhatsApp broadcast?

Seorang warga bernama Kamal mengatakan salah salah satu alasannya karena perseteruan antara PA dan Hamas.

“PA tidak akan melindungi Gaza karena mereka berulang kali berpartisipasi dalam pengepungan dan menindas rakyat Gaza. Semua karena perselisihan dengan Hamas. Kami tidak percaya itu akan adil di Gaza,” kata Kamal, diberitakan Al Jazeera, Kamis (9/11).

“Presiden selalu memberikan pidato tentang Gaza dan tanggung jawabnya terhadap hal itu. Tapi, tidak ada aksi dari apa yang dia ucapkan,” lanjutnya.

Bagikan

Also Read