Berita

Israel Menyerang Konvoi Bantuan Medis, 10.328 Warga Palestina Tewas dalam Konflik di Gaza

rakyatnesia.com – Pada hari Selasa, 7 November 2023, Israel meluncurkan serangan terhadap sebuah konvoi kemanusiaan yang membawa persediaan medis ke Kota Gaza. Informasi ini diungkapkan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).

Menurut PRCS, konvoi tersebut terdiri dari lima truk yang membawa persediaan medis yang sangat dibutuhkan, yang ditujukan untuk fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit al-Quds.

Sayangnya, konvoi tersebut menjadi sasaran serangan, dan serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada dua truk dan melukai seorang pengemudi dengan luka ringan.

Dalam konteks situasi yang semakin memburuk di Gaza, PRCS dengan tegas mengajak organisasi kesehatan dan kemanusiaan internasional untuk segera memberikan bantuan mendesak dan pasokan yang sangat penting ke Gaza dan wilayah utara.

Dalam pernyataan terpisah sebelumnya, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga mengungkapkan bahwa konvoi kemanusiaan diserang.

“Kami sangat sedih karena konvoi kemanusiaan kami di Kota Gaza mendapat serangan hari ini. Konvoi itu membawa pasokan medis yang menyelamatkan nyawa ke fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Al-Quds @PalestineRCS,” tulis ICRC.

“Di bawah IHL (hukum kemanusiaan internasional), pekerja kemanusiaan harus dilindungi.”

Sementara itu, juru bicara otoritas kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra pada Selasa mengumumkan bahwa total warga Palestina di Gaza yang tewas akibat serangan Israel meningkat jadi 10.328 orang, termasuk 4.237 anak-anak. Demikian seperti dilansir The Guardian, Rabu (8/11).

Menurut Qudra, jumlah korban luka naik menjadi 25.965 orang. Qudra kemudian mendesak intervensi internasional untuk mencegah pengeboman rumah sakit.

Tidak hanya itu, Qudra menyatakan bahwa Israel telah mengubah koridor evakuasi yang diumumkannya menjadi jebakan bagi para pengungsi.

Babak Paling Mematikan bagi Pekerja Bantuan PBB

Perang Hamas Vs Israel yang dimulai sejak kelompok Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, tercatat paling mematikan bagi pekerja bantuan PBB. Sedikitnya 89 orang pekerja bantuan telah tewas dan setidaknya 26 orang terluka di Gaza.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Lebih banyak pekerja bantuan @PBB tewas dalam beberapa pekan terakhir dibanding periode manapun dalam sejarah organisasi kami … Saya ikut berduka atas kematian 89 rekan-rekan @UNRWA yang tewas di Gaza,” tulis Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres via X alias Twitter.

Di Israel, pada Selasa, bertepatan dengan satu bulan serangan Hamas yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang, berlangsung hening cipta selama satu menit.

Kerumunan orang berkumpul di luar Knesset, gedung parlemen Israel, untuk memperingati korban tewas dan lebih dari 200 orang yang masih disandera Hamas.

Setidaknya 500 Orang Meninggalkan Gaza pada Selasa

Dalam perkembangan lainnya, Reuters yang mengutip sumber keamanan Mesir melaporkan bahwa setidaknya 500 orang, yang sebagian besar warga asing atau berkewarganegaraan ganda, meninggalkan Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah pada Selasa.

Kementerian luar negeri Yordania mengatakan 262 warga Yordania dievakuasi pada Selasa, dari total 569 orang yang terjebak di Gaza.

Kanada mengungkapkan bahwa 59 warganya, penduduk tetap dan anggota keluarganya telah dievakuasi.

Sumber medis menyebutkan bahwa 19 warga Palestina di Gaza yang membutuhkan perawatan medis juga diizinkan masuk untuk bergabung dengan puluhan lainnya yang telah lebih dulu dirawat di rumah sakit Mesir.

Menurut otoritas perbatasan Gaza, sejumlah negara lain yang warganya diizinkan untuk melintasi Rafah ke Mesir pada Selasa termasuk Rumania, Jerman, Moldova, Ukraina, Filipina dan Prancis.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button