Warga Keluhkan Kondisi Jembatan Darurat, Akibat Jembatan BKD Desa Panjang, Kedungadem, Yang Belum Rampung Dikerjakan
BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Pembangunan Jembatan Dusun Panjang, Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, dipertanyakan oleh warga. Pasalnya, jembatan yang melintasi sungai yang menghubungkan Dusun Panjang (Krajan) dengan Dusun Tlawah itu, hingga musim hujan tiba ini, tak kunjung rampung dikerjakan.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Desa (BKD) 2019 dan Dana Silpa 2020 sebesar 1,3 miliar yang berukuran jembatan 18 x 4 meter itu, menjadi satu-satunya jalur keluar – masuk bagi warga di Dusun Tlawah turut Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem itu.
Beberapa warga Dusun Tlawah yang berhasil ditemui rakyatnesia.com mengatakan, bahwa mereka menyesalkan lambatnya pembangunan jembatan tersebut, lantaran jembatan darurat yang dibuat dari bambu itu, kondisinya sudah rusak karena sudah dimanfaatkan sejak Juni hingga Nopember atau 5 bulan lebih.
Sejak jembatan lama dibongkar, warga Dusun Tlawah jika hendak keluar atau masuk ke dusunnya harus melintasi jembatan darurat tersebut. Karena dibuat dari bambu dengan lantai jembatan juga berasal dari anyaman bambu. Hal itu, membuat jembatan tersebut sudah mulai rapuh dan kondisinya sudah miring serta membahayakan para pengguna jalan yang melintasi jembatan darurat itu.
Jika hujan tiba, jalan menuju jembatan darurat itu tidak bisa dilintasi karena berlumpur dan licin. Makanya, warga Dusun Tlawah beramai-ramain berteriak lantang agar jembatan BKD itu segera diselesaikan pengerjaanya sehingga bisa segera dimanfaatkan untuk memperlancar arus lalu lintas, akses keluar dan masuk ke Dusun Tlawah itu.
Berdasarkan pengamatan wartawan media ini di lapangan menyebutkan, bahwa pembangunan jembatan hingga saat ini masih berlangsung dan sudah sampai pada persiapan pemasangan plat besi untuk lantai beton jembatan BKD itu.
Kepala desa Panjang Hari Hartono saat dikonfirmasi membenarkan tentang kondisi pembangunan jembatan BKD Desa Panjang, yang sudah mencapai tahapan pemasangan besi dan plat beton.
Menurut Hari Hartono, jembatan BKD dananya cair di bulan November 2019 dan di bulan Desember 2019, disilpakan untuk dikerjakan di tahun 2020. Namun, jembatan lama baru dibongkar tanggal 27 Juni 2020 lalu. Hal itu, dikarenakan, air sungai yang jembatanya hendak dibangun itu, baru surut sehingga pengerjaan jebatan tersebut baru bisa dimulai.
“Pembangunan jembatan baru dikerjakan bulan Juni 2020, itu dikarenakan sungainya masih banjir. Dalam bulan Januari hingga Juni saja, terjadi banjir hingga 6 kali. Setelah air sungai itu surut, pembangunan jembatan baru kita mulai,” ungkap Kades Panjang Hari Hartono, Minggu (1/11/2020).
Mash menurut Kades Panjang, pengerjaan hingga kini terus dikebut. Hari ini (Minggu, 1 Nopember 2020) dirinya menghubungi pemilik kren untuk disewa guna pemasagan besi jlurung untuk pembangunan jembatan BKD Desa Panjang itu.
“Jadi, kami mengerjakan jembatan ini baru 4 bulan. Target kami di akhir bulan Nopember ini, pekerjaan pembangunan jembatan harus sudah klir,” kata Hari Hartono menjelaskan.
Adapun, menjawab pertanyaan tentang kondisi jembatan darurat, dirinya mengatakan bahwa namanya jembatan darurat kondisinya hanya sementara. Sehingga, yang erpenting masih bisa dilintasi arus lalu lintas sehingga warga tak terisolasi dengan pembangunan jembatan tersebut.
**(Kis/Red).