Membahayakan, Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu Ketawang, Baureno

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO- Kecelakaan kereta api dengan rel ganda terus meningkat. Tidak hanya perlintasan yang tidak ada palang pintunya. Beberapa waktu yang lalu, perlintasan kereta api di Jl Raya Jetak-Dander itu memakan korban 3 (tiga) meningal dan puluhan luka-luka.
Menurut data di Dishub Bojonegoro perlintasan tanpa palang pintu jumlahnya mencapai 64 titik. Ada 7 titik yang sudah dibangun palang pintu akan tetapi masih dalam persiapan untuk difungsikan. “Kami masih menunggu anggaran untuk memulai memfungsikannya. Saat ini, kami sudah melatih para petugas palang pintu yang akan menjaga perlintasan di 7 (tujuh) titik yang dibuat dan dioperasikan oleh Pemkab Bojonegoro, kegiatanya ditangani Dinas Perhubngan Bojonegoro,” Demikian disampaikan Kepala Dishub Bojonegoro Iskandar saat ditemui di Pemkab Bojonegoro, Jum’at (29/10/2015).
Masih menurut Iskandar, untuk tiap palang pintu dijaga 4 petugas dengan cara bergiliran. Untuk honor per petugas Rp 1 juta per bulan, yang kita alokasikan dari dana APBD-P 2015, Kabupaten Bojonegoro.
Kalau jumlah perlintasan kereta api yang belum memiliki palang pintu ada 64 dan baru dibangun 7, berarti masih ada 57 perlintasan kereta api di Bojonegoro yang belum punya palang pintu alias tak terjaga.
Salah satu, palang pintu perlintasan yang tidak ada yang jaga dan sangat bahaya adalah perlintasan kereta api di Dusun Ketawang, Desa Baureno menuju ke Dusun Suronanggan, Karangturi, Desa Trojalu. Kondisi perlintasan dengan jalan kereta api membelok dan jalan tidak di aspal.
“Perlintasan itu tidak diaspal dengan batu yang berserakan alias morat-marit di area penyeberangan itu, hingga rawan pengemudi sepeda motor terjatuh dan mobil nyanthol di rel situ. Kami berharap agar pihak PT Kereta Api Indonesia segera memperbaiki dan mengaspal perlintasan kereta api itu,” kata Sudarmono (54), salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Dari data yang dihimpun oleh rakyatnesia.com di lapangan menyebutkan, selain warga Dusun Suronanggan dan Karangturi, Desa Trojalu, warga Desa Bumiayu, Lebaksari dan Tanggungan, kalau mau ke Baureno, juga melewati lintasan kereta api Ketawang.
Sementara itu, saat akan dimintai keterangan pegawai PT Kereta Api Idonesia di Stasiun  Kereta api Baureno, pihaknya tidak mau berkomentar. Kalau mau konfirmasi ke DAOP VIII di Surabaya mas,” kilahnya. **(Kis)

Bagikan

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar