Sering Diguyur Hujan, Ratusan Hektar Tanaman Tembakau di Kepohbaru Rusak
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Akibat seringnya diguyur hujan di bulan September hingga Oktober tahun 2016 ini, ratusan hektar tanaman tembakau di Desa Turigede, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, rusak. Kondisi daun tanaman tembakau rata-rata banyak yang menguning dan kering. Akibat rusaknya tanaman tembakau tersebut, harga jual daun tembakau anjlok.
Warijah, salah satu petani tembakau asal Turigede, Kepohbaru, menjelaskan, saat ini harga daun tembakau basah Rp 500 per kilogram, sedangkan kering hanya Rp 1000 per kilogram. Padahal, harga normal, kondisi daun tidak rusak, harganya sangat tinggi. Untuk kondisi basah perkilo Rp 3000 sampai Rp 4000 per kilogram, sedangkan daun kondisi kering bisa mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
“Tanaman tembakau banyak yang rusak akibat hujan. Harganya anjlok, pokoknya harga jual dengan perawatan tidak sesuai. Banyak petani yang gigit jari alias ngaplo dengan kondisi ini,” katanya, Jum’at (28/10/2016).
Warijah menambahkan, rata-rata usia tanaman tembakau yang rusak dan layu serta busuk ini siap panen. Tetapi, dengan kondisi tersebut para petani terpaksa melakukan panen sebelum masuk masa panen.
Dengan anjloknya harga jual daun tembakau, dipastikan para petani tembakau merugi. Para petani juga belum mengetahui akan dibeli dengan harga berapa oleh rekanan atau perusahaan rokok, para petani tembakau hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.
“Harga jualnya sudah anjlok dan belum tahu juga akan dibeli berapa oleh para rekanan setiap kilogramnya,” ungkapnya.
Di Desa Turigede, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, masih banyak tanaman tembakau. Namun, akibat guyuran hujan yang terjadi hampir setiap hari di wilayah timur Bojonegoro mengakibatkan seluruh tanaman tembakau di Desa Turigede dan umumnya di wilayah Kecamatan Kepohbaru ini rusak dan busuk. **(Luh/Red).