IoT

Review Vultr: Cloud server hemat dengan performa lebih baik

Setelah lebih dari 2 tahun lalu membuat akun di Vultr tapi gagal dipakai karena PayPalnya harus tersambung kartu kredit. Akhirnya kesampaian juga mencicipi kemampuan VPSnya. 😀 Istilah mereka Cloud Server yang sistemnya serupa dengan DigitalOcean dan Linode, jadi mestinya sudah cukup familiar. Yang saya lebih penasaran adalah performanya, karena secara spesifikasi diatas kertas lebih unggul daripada DigitalOcean untuk harga yang setara. 😀

Apa yang bisa kita dapatkan dari Vultr? Jadi untuk USD 5 sebulan nanti anda bisa mendapatkan sebuah VPS SSD (Vultr Cloud Compute) dengan spesifikasi berikut: 15 GB SSD, 1 CPU, 768MB Memory, dan 1000GB Bandwidth. Lokasinya bisa memilih tapi mantapnya lagi ada pilihan Singapura. 🙂 Cocok buat kita yang di Indonesia.

Tentu saja spesifikasi lebih tinggi tersedia sesuai kebutuhan. Kalau dibandingkan memang terutama unggul di besar RAM dan sisanya masih mirip dengan DO.

Tapi apa yang tertulis walaupun tampaknya lebih bagus atau sama saja tetap harus diuji baru tahu kemampuannya. Jangan sampai ternyata performanya loyo, rugi dong punya RAM besar tapi kecepatan olah data prosesornya lambat. 😀 Tapi saya suka ada fitur autobackupnya yang bisa disetting per hari, tarifnya pun termasuk terjangkau cuma 20% dari berapa sewa VPS Vultrnya.

Related Articles

Langsung saja kita buktikan dengan benchmark memakai bench.sh:

----------------------------------------------------------------------
CPU model            : Virtual CPU a7769a6388d5
Number of cores      : 1
CPU frequency        : 2399.996 MHz
Total size of Disk   : 15.4 GB (1.3 GB Used)
Total amount of Mem  : 740 MB (74 MB Used)
Total amount of Swap : 0 MB (0 MB Used)
System uptime        : 0 days, 0 hour 3 min
Load average         : 0.78, 0.37, 0.14
OS                   : CentOS 7.3.1611
Arch                 : x86_64 (64 Bit)
Kernel               : 3.10.0-514.2.2.el7.x86_64
----------------------------------------------------------------------
I/O speed(1st run)   : 439 MB/s
I/O speed(2nd run)   : 438 MB/s
I/O speed(3rd run)   : 437 MB/s
Average I/O speed    : 438.0 MB/s
----------------------------------------------------------------------
Node Name                       IPv4 address            Download Speed
CacheFly                        167.88.158.176          2.73MB/s      
Linode, Tokyo, JP               106.187.96.148          29.4MB/s      
Linode, Singapore, SG           139.162.23.4            94.4MB/s      
Linode, London, UK              176.58.107.39           11.3MB/s      
Linode, Frankfurt, DE           139.162.130.8           3.93MB/s      
Linode, Fremont, CA             50.116.14.9             12.2MB/s      
Softlayer, Dallas, TX           173.192.68.18           8.02MB/s      
Softlayer, Seattle, WA          67.228.112.250          7.72MB/s      
Softlayer, Frankfurt, DE        159.122.69.4            4.67MB/s      
Softlayer, Singapore, SG        119.81.28.170           46.6MB/s      
Softlayer, HongKong, CN         119.81.130.170          50.4MB/s      
----------------------------------------------------------------------

Kesimpulannya untuk kecepatan I/O termasuk normal dapat 400MB/s dan bandwidthnya juga untuk akses dari Asia dan US termasuk bagus, yang ke EU yang agak kurang. Tapi kalau niatnya untuk web server yang pengunjungnya dari Indonesia ya tidak ngefek.

Selanjutnya mari kita cek performa VPSnya pakai UnixBench:

   #    #  #    #  #  #    #          #####   ######  #    #   ####   #    #
   #    #  ##   #  #   #  #           #    #  #       ##   #  #    #  #    #
   #    #  # #  #  #    ##            #####   #####   # #  #  #       ######
   #    #  #  # #  #    ##            #    #  #       #  # #  #       #    #
   #    #  #   ##  #   #  #           #    #  #       #   ##  #    #  #    #
    ####   #    #  #  #    #          #####   ######  #    #   ####   #    #

   Version 5.1.3                      Based on the Byte Magazine Unix Benchmark

   Multi-CPU version                  Version 5 revisions by Ian Smith,
                                      Sunnyvale, CA, USA
   January 13, 2011                   johantheghost at yahoo period com


1 x Dhrystone 2 using register variables  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Double-Precision Whetstone  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Execl Throughput  1 2 3

1 x File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks  1 2 3

1 x File Copy 256 bufsize 500 maxblocks  1 2 3

1 x File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks  1 2 3

1 x Pipe Throughput  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Pipe-based Context Switching  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Process Creation  1 2 3

1 x System Call Overhead  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Shell Scripts (1 concurrent)  1 2 3

1 x Shell Scripts (8 concurrent)  1 2 3

========================================================================
   BYTE UNIX Benchmarks (Version 5.1.3)

   System: vultr.servernesia.com: GNU/Linux
   OS: GNU/Linux -- 3.10.0-514.2.2.el7.x86_64 -- #1 SMP Tue Dec 6 23:06:41 UTC 2016
   Machine: x86_64 (x86_64)
   Language: en_US.utf8 (charmap="UTF-8", collate="UTF-8")
   CPU 0: Virtual CPU a7769a6388d5 (4800.0 bogomips)
          x86-64, MMX, Physical Address Ext, SYSENTER/SYSEXIT, SYSCALL/SYSRET
   01:08:15 up 13 min,  2 users,  load average: 0.14, 0.12, 0.11; runlevel 3

------------------------------------------------------------------------
Benchmark Run: Wed Jan 11 2017 01:08:15 - 01:36:17
1 CPU in system; running 1 parallel copy of tests

Dhrystone 2 using register variables       29440544.8 lps   (10.0 s, 7 samples)
Double-Precision Whetstone                     4535.7 MWIPS (9.8 s, 7 samples)
Execl Throughput                               4180.1 lps   (29.8 s, 2 samples)
File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks        906830.9 KBps  (30.0 s, 2 samples)
File Copy 256 bufsize 500 maxblocks          268705.1 KBps  (30.0 s, 2 samples)
File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks       1743909.5 KBps  (30.0 s, 2 samples)
Pipe Throughput                             1670602.3 lps   (10.0 s, 7 samples)
Pipe-based Context Switching                 328995.4 lps   (10.0 s, 7 samples)
Process Creation                              11829.8 lps   (30.0 s, 2 samples)
Shell Scripts (1 concurrent)                   5111.5 lpm   (60.0 s, 2 samples)
Shell Scripts (8 concurrent)                    657.0 lpm   (60.0 s, 2 samples)
System Call Overhead                        3876483.2 lps   (10.0 s, 7 samples)

System Benchmarks Index Values               BASELINE       RESULT    INDEX
Dhrystone 2 using register variables         116700.0   29440544.8   2522.8
Double-Precision Whetstone                       55.0       4535.7    824.7
Execl Throughput                                 43.0       4180.1    972.1
File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks          3960.0     906830.9   2290.0
File Copy 256 bufsize 500 maxblocks            1655.0     268705.1   1623.6
File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks          5800.0    1743909.5   3006.7
Pipe Throughput                               12440.0    1670602.3   1342.9
Pipe-based Context Switching                   4000.0     328995.4    822.5
Process Creation                                126.0      11829.8    938.9
Shell Scripts (1 concurrent)                     42.4       5111.5   1205.5
Shell Scripts (8 concurrent)                      6.0        657.0   1094.9
System Call Overhead                          15000.0    3876483.2   2584.3
                                                                   ========
System Benchmarks Index Score                                        1440.7

Lebih bagus sedikit dibandingkan Droplet 512MBnya DigitalOcean, tapi rasanya kalau dirata – rata mungkin setara. Atau beda 256MB pada memori efeknya terasa disini. 😛

Tapi dari tes GeekBench: https://browser.geekbench.com/v4/cpu/1565481 ternyata Single-Core Scorenya 2952 dan ini selisihnya hampir 50% lebih baik performa CPUnya daripada DO yang harganya sama. Jadi bisa dipertimbangkan kalau anda ingin (sedikit) upgrade dari 512MB miliknya DO tapi dengan biaya yang sama.

Yang terpenting selain kualitas produknya tentu ada uptime. Memang yang saya pakai adalah cloud server kosongan dan masih baru, tapi ini sengaja karena untuk benchmark untuk mengurangi faktor lain yang berpengaruh terhadap hasilnya nanti. Mulai awal bulan ini saya sudah memakai Vultr untuk beberapa proyek saya dan belum ada downtime sama sekali. Patut diandalkan. 😀

Kemudian adalah supportnya, tetap cepat dan sangat membantu dalam mencarikan solusi. Saya baru ada urusan soal billing dan free creditnya dalam menggunakan pembayaran PayPal, bukan ada masalah tapi pertanyaan saja. Dan diklarifikasi dengan jelas.

Kesimpulannya Vultr ini secara benchmark dan penggunaan saya (walau singkat saat menulis ini) termasuk yang recommended banget. Apalagi ini bukan perusahaan baru jadi reputasinya sendiri sudahlah mapan.

Oh ya, jangan lupa manfaatkan Promotions di akun Vultr anda untuk mendapatkan Credit gratis. Lumayan lah cuma follow akun Twitternya dan tugas – tugas lainnya dapat $1 per tugasnya. 😛

*Sekarang rasanya tinggal mencoba Linode dan LunaNode (baru) yang katanya bagus juga untuk tipe cloud server ini. Semoga ada kesempatan lagi kedepannya.

moch akbar fitrianto

Jurnalis Dari Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 10 tahun. Tulisan berita Lamongan, umum, prediksi bola , dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button