Pemkab Bojonegoro Gelar Sarasehan Kepemudaan, Ajak Pemuda turut Membangun Daerahnya

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) pada Rabu dan Kamis, (25-26/10/2023) menggelar Sarasehan Kepemudaan. Kegiatan ini untuk merumuskan strategi pemberdayaan pemuda dalam menghadapi tantangan global.

Sarasehan kepemudaan ini digelar sekaligus untuk memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-346, dan sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-95. Sarasehan mengusung tema ‘Menyongsong Hari Jadi Bojonegoro Ke-346 dan Sumpah Pemuda Ke-95, Pemuda Sebagai Agen Perubahan’.

Sarasehan menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Dr. Zainal Abidin Achmad, akademisi dari UPN “Veteran” Surabaya yang berbicara tentang

“Revitalizing Social Capital to Empowered Youth Organization.” Selain itu juga Ranitya Nurlita, konsultan lingkungan dan wirausaha muda dari Oceancycle Indonesia yang memberi materi tentang “Critical Thinking, Project Management and Sustainability Financing For Organization.” 

Narasumber ketiga adalah  Wilda Wahyu pendiri Wildazzling Akademi yang memaparkan tentang “Potensi dan Kreativitas Pemuda”. Dalam sarasehan ini melibatkan 150 peserta dari berbagai organisasi kepemudaan dan komunitas pemuda di Bojonegoro.

Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan, kegiatan ini menjadi harapan bahwa pemuda Bojonegoro dapat terus menjadi agen perubahan dalam menghadapi masa depan yang semakin kompleks.

“Ini momen penting mempersatukan pemuda-pemudi Bojonegoro, memperkuat peran mereka dalam pembangunan daerah. Dan menjadikan pemuda sebagai kekuatan yang mendorong kemajuan Kabupaten Bojonegoro ke depan,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Pj Bupati menjelaskan dengan semangat Hari Sumpah Pemuda, para pemuda bersatu untuk mencapai visi masa depan yang lebih baik bagi Bojonegoro.

Sementara itu, Kepala Dinpora Bojonegoro Amir Sahid menjelaskan banyak komunitas pemuda yang belum terwadahi. Sehingga harapannya, dengan sarasehan ini akan memunculkan rekomendasi seperti membentuk forum komunikasi pemuda Bojonegoro.

Nantinya, komunikasi itu akan memunculkan rekomendasi event bagi pemuda. Semisal “Young Festival” atau festival pemuda yang mengakomodir para pelopor. 

Salah satu peserta dari KNPI Bojonegoro, Fahmi mengaku sangat mengapreasiasi kegiatan sarasehan ini. Selain mengakomodir kebutuhan pemuda, juga bisa bertukar pikiran.

“Pemuda Bojonegoro sangat banyak dan punya potensi. Sehingga butuh tangan pemerintah untuk mengembangkannya,” tegasnya.

**(Sumber: Kominfo Bojonegoro/Red).

Bagikan

Also Read