Islam

Beginilah Cara Mengenali Wajah Penghuni Neraka Huruf Arab Dan Latin

ilustrasi @www.aktivni.si


Di rakyatnesia surga dan neraka terdapat sebuah tempat tinggi yang bernama al-A’raf. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta’ala di dalam al-Qur’an, melalui surat ketujuh, al-A’raf.

Imam Mujahid mengatakan, “Al-A’raf merupakan dinding pembatas rakyatnesia surga dan neraka. Ialah dinding yang memiliki pintu.”

Pengertian ini juga menjadi pendapat Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, Imam Sufyan bin Waki’, Imam Ibnu ‘Uyainah, Imam ‘Abdullah bin Abi Yazid, dan lainnya sebagaimana dirujuk dari perkataan sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu.

“Al-A’raf,” tulis Imam Ibnu Katsir mengutip keterangan sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim saat menjelaskan ayat 46 surat al-A’raf, “adalah bukit yang terletak di rakyatnesia surga dan neraka. Di sana, orang-orang yang berdosa di tahan di rakyatnesia surga dan neraka.”

Lantaran tingginya tempat tersebut, orang-orang yang berada di sana bisa melihat surga dan neraka. Saat memalingkan pandangan menuju surga, mereka mampu merasakan sejuk dan damainya angin surga. Tatkala memalingkan pandangan ke neraka, mereka pun bisa merasakan pengap, panas, dan mengerikannya neraka.

Siapakah yang berada di al-A’raf?

“Yaitu,” simpul Imam Ibnu Katsir, “mereka yang kebaikan dan keburukannya setara. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh sahabat mulia Hudzaifah bin Yaman, ‘Abdullah bin Mas’ud, ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhum dan sahabat-sahabat serta ulama’ lainnya dari kalangan salaf dan khalaf.”

Yang menarik, di rakyatnesia para penghuni al-A’raf itu, kita bisa mengenali wajah-wajah ahli surga dan ahli neraka.

“Yang masing-masing dari dua golongan itu saling mengenal dengan tanda-tanda mereka.” (Qs. al-A’raf [7]: 46)

Bagaimanakah cara mengenali wajah penghuni surga dan penghuni neraka?

“Para penghuni surga dikenal dengan putihnya wajah mereka. Sedangkan para penghuni neraka dikenal dengan hitamnya wajah mereka.” tutur Imam Ibnu Katsir mengutip pendapat Imam ‘Ali bin Abi Thalhah dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu.

Allahu akbar walillahil hamd. Mudah-mudahan ini tidak sekadar kita ketahui. Mudah-mudahan penjelasan para sahabat Nabi dan ulama ini mampu menyadarkan kita.

Kelak setelah meninggal dunia, dimanakah tempat kita? Adakah kita berwajah putih dan layak mewarisi surga? Ataukah termasuk wajah kelam dan hitam hingga dijebloskan ke dalam neraka?

Astaghfirullahal ‘azhiim.

Wallahu a’lam. [Pirman/Bersamadakwah]

*Pesan Tafsir Ibnu Katsir di 085691479667

Nurul Syahadatin

Lulusan S1 Ekonomi yang sekarang ketagihan nulis sejak 10 tahun terakhir, Mahir menulis berbagai macam hal tentang tanaman herbal dan juga pertanian dan peternakan, Kerja Offline di dinas pertanian dan peternakan

Related Articles

Back to top button