DLH Bojonegoro Gandeng 132 Kader WCDI, Bersihkan Sampah di Sungai

Sukisno

dlh bojonegoro gandeng
Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa timur, serius menangani sampah. Hal itu, dibuktikan dengan menggandeng 132 kader, World Cleanup Day Indonesia (WCDI).

Kegiatan Hari Bersih-bersih Sedunia itu dilaksanakan di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, dengan mengajak warga lebih peduli lingkungan dan mereka tidak membuang sampah ke sungai. 

Aksi bersih-bersih oleh DLH Bojonegoro bersama WCDI itu, bertujuan untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, dilaksanakan Jum’at (15/10/2021).

Di sasaran kegiatan, terdapat beberapa titik di aliran sungai di Desa Batokan banyak sampah yang perlu mendapat perhatian serius dari semua elemen. Terutama sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai, termasuk popok bayi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Hanafi mengatakan, pembersihan bantaran sungai merupakan tanggung jawab bersama karena erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat.

“Sungai ini merupakan salah satu daerah aliran sungai yang mengarah ke wilayah kota. Jadi sangat berpotensi menimbulkan penumpukan sampah yang menyebabkan banjir,” kata Hanafi menegaskan.

Lanjut Hanafi, pembersihan secara massal sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat di sekitar sungai agar ikut bertanggung jawab menjaga daerah sekitarnya dan tidak membuang sampah sembarangan.

Hanafi menambahkan, dengan mengajak warga sekitar untuk turut kerja bakti, dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya lingkungan bersih.

“Harapannya, kondisi kali bersih dari sampah bisa menyadarkan masyarakat dari berbagai bahaya. Mulai dari bencana banjir, penyakit, dan kondisi lingkungan yang kumuh,” imbuhnya.

Kepala Bidang Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kabupaten Bojonegoro Muhayanah menambahkan, kegiatan dilakukan untuk memberi contoh bagi desa lainnya untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Melalui kegiatan ini di harapkan masyarakat agar semakin sadar, peduli, terhadap sampah dan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan di sungai,” tegasnya Jumat (15/10/2021).

Dalam kegiatan tersebut, juga dilaksanakan kegiatan pengatur kelembagaan persampahan dari tingkat rumah tangga hingga kabupaten. Kondisi sungai di wilayah Bojonegoro terdapat beberapa titik sungai dengan kondisi banyak sampah.

“Jika sampah yang ada di beberapa titik sungai itu tidak dibersihkan, maka rawan menghambat aliran sungai, sehingga berpotensi terjadinya banjir,” ungkapnya.  

Dari hasil pengumpulan sampah pada bersih massal, Sabtu (18/9/2021) dihasilkan anorganik 1.602 kg dan organik 117 kg. Sampah Anorganik dipilah pada bank sampah terdekat dari lokasi, sedangkan Organik dibuat kompos di TPS 3R.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read