MISTERI (RAKYAT INDEPENDEN) – Siang itu, udara panas menyengat, dengan jalan sudah banyak berlubang di sepanjang jalan poros Kecamatan Ngraho -Tambakrejo, turut Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (11/10/2018).
Sebuah perjalanan, menuju lokasi yang diyakini menjadi tempat harta karun, yang tersimpan sejak dulu kala. Harta karu itu, ada di utara jembatan Taji, yang berada di sungai tepatnya ada di bawah pohon trembesi, turut Dusun Taji, Desa Sukorejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro.
Harta yang tersimpan secara ghaib itu, membuat banyak orang berburu harta karun ke situ. Beberapa waktu yang lalu, ada seseorang yang mengaku asal Jombang, Jawa timur, lari pontang-panting di malam hari yang muncul dari utara jembatan itu.
Kepada warga sekitar, dia mengaku hendak semedi di situ untuk memeroleh mutika merah delima. Belum sempat lama semedi di situ, sudah muncul penampakan ular naga yang cukup besar atau yang biasa disebut naga raksasa untuk mengusir dia agar segera meninggalkan lokasi harta karun itu.
“Seringkali, ada orang yang tiba-tiba lari dari utara jembatan Taji. Keluhanya sama, mereka dikejar-kejar ular naga hingga tak berhasil melakukan semedi di lokasi yang diyakini pusat harta benda ghaib itu.
Seorang paranormal terkenal Mbah Jo Jimat kepada rakyatindependen mengatakan, bahwa Jembatan Taji itu memang lokasi harta karun peninggalan jaman kuno. Hanya saja, tak sembarang orang bisa mengambil harta itu, kecuali mereka yang merupakan keturunan kerajaan tempo dulu, saat Dewi Sekartaji singgah di situ.
Baca juga : Ada Aura Ghaib Hingga Penampakan Siluman Cantik, di Barat Jembatan Sosrodilogo Trucuk, Bojonegoro
“Lokasi harta karun ghaib yang berada di utara Jembatan Taji itu, dijaga ular naga raksasa yang tubuhnya mengitari harta karun itu. Sehingga, setiap ada orang yang datang hendak mengambilnya maka akan disingkirkan dari situ,” ungkap paranormal yang tinggal di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo itu, Kamis (11/10/2018).
Masih menurut Mbah Jo Jimat, ular naga itu, menjadi penjaga atau keamanan harta karun itu. Siapapun yang akan mengambil pasti akan berhadapan dengan ular naga raksasa itu. Namun, jika yang mengambil adalah ahli warisnya, maka ular itu dengan suka rela akan menyerahkannya.
“Tak ada yang tahu, siapa ahi waris dari harta karun itu. Yang pasti, jangan coba-coba berusaha mengambil jika memang bukan haknya. Itu, filosofi yang terkandung dengan persoalan harta karun Jembatan Taji, agar jangan mengambil hak atau milik orang lain,” kata Mbah Jo Jimat menjlentrehkan.
Bila siang hari, yang terlihat hanyalah jembatan dengan pohon trembesi besar. Jika malam hari, juga nampak biasa saja. Hanya mereka yang punya niat jaht untuk mengambil harta karun itu yang diganggu dengan penampakan ular naga raksasa tersebut.
“Jika tak percaya silahkan dicoba, datang ke lokasi harta karun yang berada di utara Jembatan Taji itu, jika ternyat ada hal ghaib yang muncul, ya silahkan ditanggung sendiri akibatnya,” pungkas pria yang ahli menerawang keberadaan makhluk ghaib itu.
**(Tim Misteri RI).