Inilah Prinsip Dakwah Rasulullah yang Perlu Diketahui (Bagian 2) Huruf Arab Dan Latin

Nurul Syahadatin

Bagikan

Masjid Nabawi (theblater/wordpress)


Lanjutan dari Inilah Prinsip Dakwah Rasulullah yang Perlu Diketahui

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada Mu’adz Radhiyallahu Anhu,

إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ، فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِي فُقَرَائِهِمْ

“Kamu di sana akan menjumpai Ahli Kitab, maka pertama kali ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Ta’ala dan saya utusan-Nya.

Jika mereka mengikutimu, maka berilah mereka penjelasan bahwa Allah Ta’ala mewajibkan shalat lima waktu sehari semalam kepada mereka.

Jika mereka menurutimu, maka sampaikan kepada mereka, bahwa Allah Ta’ala juga mewajibkan zakat yang diambilkan dari orang-orang yang kaya untuk diberikan kepada fakir miskin dari golongan mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Wahai saudaraku seiman!

Sesungguhnya dakwah yang paling berat adalah mendakwahi diri sendiri. Pertama kali, seseorang harus berkomitmen untuk memaksa dirinya untuk selalu taat kepada Allah Ta’ala dan menjauhkannya dari kemaksiatan.

Seseorang harus memerangi hawa nafsunya setiap hari, sampai benar-benar dalam kondisi yang lurus dan istiqamah. Setelah itu, dia berdakwah kepada orang-orang yang ada dalam wilayah kekuasaannya, dan orang-orang terdekatnya, seperti istri, anak, pembantu, dan lain sebagainya.

Ketika Allah Ta’ala menurunkan ayat,

وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْأَقْرَبِيْنَ

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,” (QS. Asy-Syu’ara: 214), maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam langsung berdiri dan bersabda,

يَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ، يَا صَفِيَّةُ بِنْتَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ لاَ أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا سَلُوْنِي مِنْ مَالِي مَا شِئْتُمْ

“Wahai Fathimah, putri Muhammad! Wahai Shafiyah, putri Abdul Muthalib! Wahai Bani Abdul Muthalib!

saya tidak mempunyai apapun untuk menyelamatkan kalian dari siksaan Allah. Tetapi, mintalah harta bendaku sesukamu.” (HR. Muslim).

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Inilah Prinsip Dakwah Rasulullah yang Perlu Diketahui (Bagian 3)

Bagikan

Also Read

Tags