berita bojonegoroFeatured

Di Acara Full Moon Sinau Bareng Cak Nun, Bupati Bojonegoro Ajak Warga Menghayati Ilmu Yang Disampaikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Acara Full Moon Sinau Bareng Cak Nun yang berlangsung, di Alun-alun Kota Bojonegoro, Sabtu (10/9/2022) malam itu, diiringi turunnya hujan.

Hujan turun itum telah mengubah malam bulan purnama menjadi rintik keberkahan di puncak kemarau tahun ini. Namun demikian, hujan pun tak melunturkan semangat serta kerinduan jamaah ma’iyah untuk ngaji dan sinau bareng Cak Nun alias Emha Ainun Najib yang berasal dari Sumobito, Jombang, Jawa timur itu,

Pengunjung rela kehujanan, ada yang memakai payung dan tikar plastic serta apa adanya untuk mengurangi guyuran hujan. Di saat yang bersamaan, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan gema lantunan lagu memenuhi Alun-alun kebanggaan warga Bumi Angling Dharma ini. Kondisi itu, makin menambah khidmatnya acara tersebut.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam kata sambutanya mengatakan, bahwa dirinya malam ini bersama-sama warga berkumpul di tengah-tengah rintik hujan dan udara yang masih dingin, Maka hari ini, Allah SWT memberikan rahmatnya dengan cuaca sangat sejuk. 

“Kami berpesan kepada warga Bojonegoro agar selalu tertib dan mari kita jaga ketentraman. Mari kita hayati bersama apa yang disampaikan Cak Nun  dalam Sinau Bareng ini, agar semua menjadi ilmu bermanafaat,” ungkapnya.

Lanjut Anna Mu;awanah, pihaknya mengajak warga untuk bersama-sama menyaksikan secara khidmat dalam Blood Moon, Ngaji bareng Cak Nun itu.

“Mudah-mudahan ilmunya terserap dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Anna Mu’awanah menegaskan.

Kiai Mbeling Emha Ainun Najib dalam kesempatan ini mengatakan, berkumpulnya seluruh ma’iyah menjadi awal dari rezeki, kesatuan dan persatuan di wilayah Kabupaten Bojonegoro tersebut.

“Malam ini, mari kita bersama-sama mengajak untuk menghormati tanah kelahiran. Insya Allah malam ini kita akan menandai perubahan,” ujarnya mengawali Sinau Bareng Cak Nun.

Disela Cak nun menyapa seluruh warga, mengajarkan makna dari Bulan Purnama, juga menjelaskan malam ini bisa dianggap malam ruwatan atau pembersihan supaya Allah menjauhkan umatnya dari marabahaya dan malapetaka.

Semakin malam, rintik hujan semakin mereda. Bergantikan suasana malam yang gembira dan khidmat.

Hadir Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, jajaran asisten dan staf ahli, kepala OPD, para ulama, dan warga Bojonegoro dan sekitarnya. 

**(Kis/Red)

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button