Catatan TepiFeatured

Tradisi Sedekah Bumi Masih Lekat di Hati Masyarakat Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Temayang

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Siang yang panas, tak menyurutkan warga untuk berjalan kaki sambil membawa wadah yang berisi makanan dan kue yang hendak dipakai untuk kenduri atau selamatan di acara sedekah bumi, Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (3/7/2019).

Ratusan warga Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Temayang itu, mendatangi sebuah punden yang biasa disebut Mbah Kakung dan Mbah Putri, yang letaknya berada di barat dusun yang berada di wilayah pinggiran hutan jati itu.

Sebanyak 500 lebih warga yang mengikuti acara sedekah bumi atau yang biasa disebut manganan itu dengan seksama mengikuti acara yang merupakan tradisi turun menurun dari nenek moyang mereka itu.

Seorang juru kunci Punden yang bernama Mbah Sapar (77) itu, dengan bahasa jawa yang sangat kenthal, dia menyampaikan tentang apa tujuan dan maksud digelarnya acara sedekah bumi itu.

Suasana, selamatan Sedekah bumi yang digelar di Punden, yang berada di Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (3/7/2019).

Selanjutnya, Kades Kedungsumber Ir Sukardi berkenan menyampaikan sambutannya. Dirinya mengatakan bahwa sedekah bumi yang digelar itu merupakan bentuk rasa syukur warga yang berada di Dusun Sugihan terhadap Allah SWT Tuhan Pencipta jagad seisinya ini.

“Kegiatan sedekah bumi ini merupakan adat istiadat dan tradisi yang masih lekat bagi warga di Dusun Sugihan sini. Dengan sedekah bumi, warga juga bisa berkumpul dan bersilaturahmi sesame warga sehingga akan tercipta adanya persatuan untuk bisa hidup berdampingan dengan guyub dan rukun,” ujar pria yang akrab disapa Mas Kardi itu, Rabu (3/7/2019).

Masih menurut Mas Kardi, tradisi ini harus dilanjutkan. Sehingga, pihaknya berharap agar warga bersedia mengikuti kegiatan ini hingga selesai. Baik kenduri di Punden maupun kenduri yang digelar di makam setempat sambil membaca tahlil dan do’a bersama.

Setelah kenduri di Punden dan dilanjutkan di Makam, masih ada kenduri di rumah Kepala desa Kedungsumber yang kebetulan rumahnya ada di Dusun Sugihan tersebut.

Hadir dalam acara tersebut Kasi PMD Kecamatan Temayang Sukirno, Mewakili Camat Temayang yang berhalangan hadir. Para Perangkat desa, BPD, Tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Acara dilanjut dengan Pagelaran Tayub Bojonegoro, yang digelar siang hingga malam hari dengan menampilkan Kerawitan Ngesti Budoyo Pimpinan Kasmiran dari desa setempat. Sedangkan, 2 (dua) Waranggana yang tampil menghibur adalah Nyi Narti dan Nyi Ida Susanti dengan Pramugari atau penata beksan tayub Ki Gabidi.   

**(Kis/Yus).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button