Soal Merger, Ini Hasil Kesepakatan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia Rakyatnesia

Dedi Suparman

Bagikan

Jakarta, Rakyatnesia Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia secara resmi telah mengumumkan lanjutan dari hasil kesepakatan merger hari ini, Rabu (30/6/2021). Terkait hal ini, Redaksi Selular ID meminta tanggapan dari Indosat Ooredoo.

“Sesuai dengan pengumuman dari pemegang saham kami pada hari ini, telah terjadi diskusi lanjutan antar kedua belah pihak rakyatnesia Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited. Kami telah sepakat membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk melakukan finalisasi perjanjian rakyatnesia kedua pihak. Sehingga kedua pihak sepakat untuk memperpanjang masa eksklusivitas Memorandum of Understanding (MoU) tidak mengikat hingga 16 Agustus 2021,” ujar Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo kepada Selular ID.

Baca Juga  Kommo Sediakan Chatbot WhatsApp, Asisten Handal dan Terpercaya Siap Ubah Cara Berbisnis untuk Segala Sektor dan Skala 

Steve dan seluruh Tim Indosat Ooredoo berharap kombinasi rakyatnesia Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia diharapkan dapat mengakselerasi proses transformasi digital di Indonesia.

“Hingga pernyataan ini dibuat belum ada keputusan yang diambil terkait proses negosiasi,” ungkap Steve.

Sebelumnya, rencana merger kedua operator ini dengan nota kesepahaman negosiasi rakyatnesia dua perusahaan itu berlaku hingga 30 April 2021. Namun, diperpanjang periode eksklusif negosiasi penggabungan kedua bisnis tersebut hingga 30 Juni 2021 ini.

Baca juga: Menakar ‘Potensi’ Merger di Era 5G Indonesia

Baca Juga  Kommo Sediakan Chatbot WhatsApp, Asisten Handal dan Terpercaya Siap Ubah Cara Berbisnis untuk Segala Sektor dan Skala 

Redaksi Selular juga meminta tanggapan dari Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Ridwan Effend kepada menjabarkan merger Indosat Ooredoo dan 3 Indonesia di era 5G Indoneisa sangat potensial.

“Indosat Ooredoo dan 3 Indonesia memiliki pita 1800 Mhz, yang lebar 22,5 dan memiliki 15 Mhz Frequency Division Duplexing (FDD). Sehingga jika benar mereka merger dan disetujui, tidak mengganggu persaingan usaha yang sehat, maka jumlah pita di 1800 Mhz ini potensial sekali untuk pengembangan 5G kedepan,” terang Ridwan kepada Selular, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga  Kommo Sediakan Chatbot WhatsApp, Asisten Handal dan Terpercaya Siap Ubah Cara Berbisnis untuk Segala Sektor dan Skala 

Menurut Ridwan, merger menjadi sangat penting di era 5G, karena kedua operator tersebut menjadi sangat relevan. Walaupun suit, merger di fase awal implementasi 5G di tanah air menjadi salah satu jalan terbaik untuk memperkuat operator di era 5G. Meningat Indosat Ooredoo juga telah melakukan implementasi 5G di Indonesia baru-baru ini.

sumber artikel : Selular. id

Bagikan

Also Read