Jakarta, Rakyatnesia – Ryan Ding, Presiden Grup Bisnis Operator di Huawei berpendapat investasi di 5G di pasar penentu kecepatan awal terbukti menjadi fondasi untuk menggerakkan sektor TIK, tetapi menambahkan masih ada ruang untuk lebih banyak inovasi .
Berbicara dalam MWC21 di Barcelona, Ding menunjuk kemajuan teknologi 5G di China dan Korea Selatan, di mana penelitian Huawei menunjukkan peluncuran sudah 20 kali lebih cepat dari 4G, dengan pelanggan mencapai 390 juta di pasar dalam negeri.
rakyatnesia 2021 dan 2025, Ding menambahkan, kombinasi infrastruktur digital TIK dan 5G akan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar €1,9 triliun di China dan €130 miliar di Korea Selatan, angka yang membuktikan bahwa operator menjadi pendorong ekonomi nasional.
Dengan momentum yang meningkat, eksekutif Huawei percaya model bisnis operator seputar teknologi harus fokus pada tiga bidang berbeda: konsumen; rumah; dan bisnis.
Pada bagian pertama, dia mengatakan 5G mungkin tidak memiliki aplikasi pembunuh atau bahkan mengembangkannya, tetapi dapat memberikan “pengalaman yang mematikan”, dan memberikan manfaat bagi konsumen secara menyeluruh.
Dalam bisnis dan industri, Ding memberikan contoh bagaimana teknologi meningkatkan efisiensi dan keselamatan di sektor berbahaya termasuk pertambangan batu bara dan baja, yang memungkinkan pekerja untuk beroperasi dari jarak jauh.
Terakhir, ia menunjuk pada evolusi kehidupan di rumah yang terus berlanjut, yang dipicu oleh pandemi Covid-19 (virus corona) baru-baru ini, yang meningkatkan permintaan akan layanan akses nirkabel tidak bergerak 5G.
Ding mengatakan untuk melanjutkan kemajuan ini dan mendapatkan nilai lebih, inovasi adalah kuncinya.
“Kami masih membutuhkan inovasi 5G yang berkelanjutan, kami masih perlu mengembangkan sistem kami, kami perlu mengoordinasikan standar telekomunikasi dan mengintegrasikan 5G ke dalam proses produksi inti kami. Inovasi 5G adalah proses yang berkelanjutan dan ini baru permulaan.”
sumber artikel : Selular. id