[ad_1]
Lagu itu bertajuk “Bakuucakar”. The Bakuucakar, melalui keterangannya pada Senin, mengatakan bahwa kehilangan sosok leader sudah pasti menjadi pukulan yang berat bagi grup. Namun, duka yang dirasakan justru mendorong dan meyakinkan mereka untuk terus berkarya.
“Seperti keluarga yang kehilangan, hidup akan tetap berjalan. Bagai kehilangan nakhoda, kapal akan terus berlayar mencapai tujuan,” kata grup tersebut.
Baca juga: Setahun kepergian Glenn Fredly, Tompi ungkap rasa rindu
Baca juga: Mengenang satu tahun Glenn Fredly dalam “Kasih di Hari Putih”
Pada awal tahun 2021 The Bakuucakar pergi bersama-sama ke sebuah tempat untuk beberapa hari. Di sana, mereka mencoba untuk menulis lagu bersama, sebuah proses yang belum pernah mereka jalani sebelumnya.
Dari jam-sessions yang penuh canda dan tawa, lahirlah kemudian lagu “Bakuucakar” dengan irama yang funky penuh energi. “Bakuucakar” yang diteriakkan di setiap chorus menjadi melodi anthemic untuk persaudaraan, keberagaman suku dan lintas generasi dari masing-masing personel.
The Bakuucakar terdiri dari Rifka Rachman (Lead Vocal & Sequencer), Bonar Abraham (Bass), Rayendra Sunito (Drums), Harry Anggoman (Keyboard), Nicky Manuputty (Saxophone), Kenn a Lango (Hammond), dan Andre Dinuth (Guitar).
Lagu ini dirilis diseluruh digital musik platform pada 18 Juni 2021 bersama label Musik Bagus Records dan Manajemen Bumi Entertainment.
“The Bakuucakar menjadi salah satu band yang isinya macam-macam, mulai dari jenis musik sampai ke generasinya, dari situ kita mencoba satukan elemen-elemen dari masing-masing personel, sampai pada akhirnya kita bisa menemukan tujuan kita dalam bermusik,” kata band itu.
“Salah satunya membuat karya terbaik yang kita bisa. Kalau kata Glenn, kita keluarga yang dipertemukan dengan ritme dan harmoni,” pungkas The Bakuucakar.
Baca juga: Kunci solid Glenn Fredly dan The Bakuucakar
Baca juga: Glenn Fredly rayakan tahun baru manggung bareng The Bakuucakar
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © rakyatnesia 2021
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2223566/the-bakuucakar-rilis-lagu-perdana-usai-kepergian-glenn-fredly