Menyulut Mercon di Depan Pemkab, Membuat Pengguna Jalan Resah dan Takut
BOJONEGORO (Rakyat Independen) – Pengguna jalan yang sedang melintas di Jalan Mas Tumapel Nomor 1 Bojonegoro atau di depan kantor Pemkab Bojonegoro, membuat warga resah dan ketakutan. Hal itu, terjadi akibat ulah anak-anak muda yang nongkrong saat malam usai jama’ah sholat tarawih di depan kantor daerah itu, sambil menyulut petasan alias mercon.
Muji, salah satu pengguna jalan, warga Kelurahan Ledok wetan mengatakan, setiap kali melintas di Jl. Mas Tumapel, pada malam hari, ia dibuat kaget lantaran banyak anak-anak yang membunyikan petasan. Petasan yang disulut oleh para remaja yang sedang nongkrong itu, suaranya sangat keras dan memekakkan telinga.
“Saya sangat kaget, karena enak-enak melintas ada mercon dengan bunyi yang cukup keras. Padahal , lokasinya itu ada di depan kantor Pemkab dan di ujung Jl Mas Tumapel ada Pos Polisi,” katanya, Rabu (15/06/2016).
Selain Muji, keresahan juga dirasakan oleh Yanto, menurutnya hal itu sangat mengganggu pengguna jalan lainnya. Selain membuat resah, suara mercon tersebut juga membuat pengguna jalan lainnya merasa takut.
“Kasihan pengguna jalan lainnya, banyak yang takut soalnya suara mercon itu sangat keras sekali. Kasihan juga bagi mereka yang jalan sambil ngajak anak kecil, pasti dia ketakutan,” ujar Yanto.
Para pengguna jalan berharap agar para anak-anak muda yang sedang asyik nongkrong di depan Kantor Pemkab Bojonegoro itu di razia. Menurutnya tindakan itu sangat tidak sopan apalagi membunyikan mercon di depan kantor Pemerintahan.
“Apa pantas membunyikan mercon didepan kantor pemkab, apalagi kantor itu juga tak jauh dari Masjid Agung Darussalam. Masa masjid sedang tadarus mereka malah asyik membunyikan mercon, itu kan gak menghormati agama Islam yang dipeluk oleh mayoritas warga Bojonegoro,” imbuhnya.
Para petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Bojonegoro, membenarkan jika setiap malam, usai jama’ah tarawih selalu ada anak-anak muda yang nongkrong di Jl Mas Tumapel depan Pemkab Bojonegoro, sambil membunyikan mercon yang suaranya sangat keras hingga membuat warga yang sedang melintas di jalan yang ada di timur alun-alun Jonegoro itu merasa terganggu.
“Saya sering memperingatkan anak-anak itu, tapi tetap saja tidak diindahkan. Saat dikasih tahu agar tidak membunyikan mercon karena itu dilarang oleh pemerintah, mereka semua diam saja. Tapi begitu ditinggal, mereka membunyikan mercon lagi,” ujar salah seorang petugas jaga di Pendopo Kabupaten Bojonegoro, Rabu (15/6/2016) malam.
Ditambahkan, Satpol PP tidak henti-hentinya mengingatkan setiap malam saat anak-anak muda itu menyalakan mercon. Kalau memang tidak dihiraukan, mereka akan diam saja. Biar pihak berwajib saja yang bertindak untuk melakukan razia terhadap kenakalan anak-anak muda yang mencederai arti bulan suci ramadhan itu. **(Luh)