[ad_1]
Mikha mengaku senang saat mendapatkan kepercayaan memerankan Raya — seorang Penjaga Permata Naga dari wilayah ‘Heart’. Dalam perjalanannya, Raya akan tumbuh menjadi seorang pejuang tangguh yang memiliki kecerdasan setajam pedangnya.
Baca juga: Mikha Tambayong hingga Eva Celia isi suara “Raya and the Last Dragon”
“saya senang banget ketika mendapatkan peran Raya. Dan film ini adalah pertama kalinya Disney mengangkat budaya Asia Tenggara (ke dalam film animasi),” kata Mikha dalam jumpa pers virtual, Jumat.
“And just being a Disney Princess itu rasanya senang banget. saya ketika kecil, ingin menjadi Mulan, Pocahontas, dan lainnya. saya ingin menjadi seperti mereka. Dan akhirnya ada cerita dari Asia yang juga mengangkat sosok perempuan yang bukan cuma seorang princess tapi juga a hero. I think it’s impactful buat younger generations,” imbuhnya.
Menambahkan, presenter sekaligus aktris Ayu Dewi memerankan Sisu, naga terakhir dari Kumandra yang lugu dan lucu namun memiliki kekuatan sihir yang tidak terkalahkan.
Saat ditanya seperti apa rasanya harus menyesuaikan diri sebagai seekor naga, Ayu mengaku menikmati semua proses rekaman yang dilakukan di bulan Ramadhan itu. Seperti layaknya berakting untuk layar kaca dan layar lebar, Ayu mengatakan ia juga melakukan riset demi mendalami karakter tersebut.
“Prosesnya sebelum saya take voice, saya sempat screening, nonton filmnya dulu. Pas proses pengambilan suara, saya banyak bergerak dan berperilaku seakan-akan saya itu Sisu. saya mendalami karakernya, apakah ada hal yang kurang, atau gimana. Benar-benar mencoba mendalaminya kayak saya tuh bukan saya lagi,” kata Ayu.
Melengkapi deretan karakter ikonis dari film “Raya and The Last Dragon”, penyanyi muda Eva Celia menjadi pengisi suara dari Namaari, seorang pejuang tangguh bertekad kuat dari wilayah ‘Fang’ yang juga merupakan musuh bebuyutan dari Raya.
Lama tidak berakting sempat membuat Eva kikuk dan gugup. Meski demikian, ia akhirnya bisa menyesuaikan diri dan menikmati proses rekaman suara untuk Namaari, yang menurutnya memiliki sejumlah kesamaan dengan dirinya.
“Challenging tapi seru banget. It’s a fun experience. Seru dan bikin deg-degan, apalagi saya sudah lama enggak akting,” kata Eva.
“Namaari karakter yang sangat unik. Sebenarnya saya merasa saya punya kesamaan dengan dia. Dia kelihatannya judes gitu, tapi sebenarnya ia punya banyak compassion. Ia antagosnis di awal, tapi ternyata punya niat baik untuk melindungi warganya,” imbuh pelantun “Kala Senja” itu.
Sementara itu, Disney+ Hotstar telah dilengkapi dengan antarmuka dalam Bahasa Indonesia yang lebih mumpuni, mencakup judul, sinopsis, dan kata kunci yang telah disesuaikan dalam Bahasa Indonesia.
Untuk mengakses fitur ini, pengguna dapat menyetel pengaturan bahasa ke “Bahasa Indonesia” pada situs browser Disney+ Hotstar. Pengguna juga dapat mengakses fitur ini pada aplikasi ponsel dengan mengubah pengaturan bahasa ponsel pengguna ke dalam “Bahasa Indonesia”.
Baca juga: “Raya and the Last Dragon” rajai box office selama tiga pekan
Baca juga: Serba-serbi “Kita Bisa”, lagu tema film “Raya and the Last Dragon”
Baca juga: Raisa tampil di lagu “Trust Again” dari “Raya and the Last Dragon”
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © rakyatnesia 2021
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2192334/kesan-mikha-tambayong-eva-celia-isi-suara-raya-and-the-last-dragon