FeaturedSambang Desa

BBWS Jawa timur di Bojonegoro, Dituding Tak Mencukupi Pengairan Tanaman Padi di Pacal Kanan, 7 ribu Hektar Sawah Kekeringan dan Terancam Gagal Panen

BERITA BOJONEGORO Petani padi di wilayah timur Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, terancam gagal panen. Pasalnya, mereka tak memperoleh aliran air guna mengairi tanaman padi miliknya yang sudah mulai berbuah (brobot) itu.

Wilayah timur Bojonegoro yang terancam panen itu, ada 6 (enam) Kecamatan yakni, Kecamatan Sukosewu, Balen, Kanor, Sumberrejo, Kepohbaru dan Baureno. Hal itu disampaikan Induk HIPPA Pacal Kanan Sukri yang tinggal di Desa Butoh, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (27/5/2021) siang.

Lanjut Sukri, ada 14 ribu hektar tanaman padi yang terairi hanya sekitar 50 persen sehingga b50 persen atau sekitar 7 ribu hektar alami kekeringan. Hal itu diduga akibat adanya oknum BBWS (Balai Besar Bengawan Solo) Provinsi Jawa timur di Bojonegoro yang enggan mengalirkan air Waduk Pacal ke sawah petani sehingga mereka kekurangan air hingga menyebabkan padinya mengalami gagal panen. Padahal, persediaan air di Waduk Pacal masih mencukupi untuk mengairi sawah petani tersebut.

“Memang, pihak BBWS memang sudah mengalirkan air dari Waduk Pacal ke wilayah HIPPA Pacal Kanan, namun tak sesuai kebutuhan sehingga tak bisa mencukupi untuk mengairi sawah-sawah mereka. Pihak BBWS tak memberi alasan yang jelas kepada para pengurus HIPPA mengapa mereka tak memberikan jatah air yang cukup kepada petani,” kata Induk HIPPA Pacal Kanan Sukri menegaskan.

Masih menurut Sukri, pihaknya bersama para pengurus HIPPA Pacal Kanan, sudah tiga kali mendatangi Kantor BBWS Provinsi Jawa timur di Jalan Trunojoyo, Bojonegoro Kota, untuk mengadukan perihal kurangnya pasokan air untuk mengairi tanaman padi yang saat ini sudah mulai berbuah itu.

Saat itu, dirinya bersama puluhan pengurus HIPPA Wilayah Pacal Kanan, ditemui Kepala UPT BBWS Bojonegoro Anton, Mantri Pras dan Didik. Aspirasi permohonan tambahan debit air sudah tersasmpaikan agar bisa mencukupi pengairan sehingga tak terjadi kekeringan dan tak gagal panen. Namun, tak ada realisasi hingga sekarang ini.

Hari Kamis tanggal 27 Mei 2021 HIPPA Pacal Kanan juga bertemu dengan UPT BBWS Provinsi Jawa timur di Bendungan Klepek, Sukosewu, guna menyampaikan aspirasinya, agar pihak BBWS memberikan jatah air hingga memasuki masa panen atau sekitar 15 hari ke depan dengan jatah yang cukup. Namun, masih belum ada jawaban yang pasti dari pihak BBWS. Seakan-akan oknum BBWS itu, telah membatasi dengan memberikan 3000 kwibik saja per harinya.

“Saat ini, pihak BBWS Preovinsi Jawa timur mengairi sawah di Pacal Kanan dan Pacal Kiri sebanyak 3000 kwibik setiap harinya, dari jumlah itu, air mengalir ke Pacal Kiri 800 kwibik dan ke Pacal Kanan sebanyak 2.200 kwibik. Idealnya, BBWS mengalirkan air dari Waduk Pacal ke Pacal Kiri dan Pacal Kanan sebanyak 5000 kwibik selama 15 hari ke depan hingga padi petani bisa dipanen dan tak alami gagal panen,” ungkap Sukri sambil didampingi pengurus HIPPA Pacal Kanan itu.

Ditambahkan, jika pihak BBWS tak menambah debit air dari 3 ribu kwibik menjadi 5 ribu kwibik selama 15 hari, maka akan ada sekitar 7 ribu hektar padi di Pacal Kanan yang kekeringan dan terancam gagal panen.

“Atas nama petani padi di wilayah Pacal Kanan, saya meminta dengan hormat lagi sangat agar pihak BBWS Provinsi Jawa timur dan Dinas SDA Bojonegoro untuk membantu petani dengan mengairi sawah mereka, dengan meningkatkan debit dari 3000 kwibik menjadi 5000 kwibik setiap hari selama 15 hari. Insya Allah, padi wilayah Pacal Kanan panen dan petani gumuyu,” kata pria yang sehari-hari aktif sebagai perangkat desa Butoh, Sumberrejo itu, serius.

Sementara itu, Kepala UPT BBWS Provinsi Jawa timur di Bojonegoro Anton, saat dikonfirmasi via Whatshapp (WA)nya, tak ada tanggapan . Hingga berita ini diunggah belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan.

**(Kis/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button