Polsek Soko, Laksanakan Razia Miras Sambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan
TUBAN (Rakyat Indeenden)- Dalam melaksanakan Operasi Pekat Semeru 2017, Polsek Soko menggelar razia dengan kekuatan penuh untuk membersihkan penyakit masyarakat (pekat) berupa minuman keras (miras) yang dijual di warung-warung yang berada di wilayahnya, Selasa (23/5/2017).
Kegiatan diharapkan dapat “membersihkan” wilayah hukum Polsek Soko dari miras, dengan tak terkecuali semua warung harus bersih dari miras. Pasalnya, miras selalu menjadi pemicu munculnya aksi sweeping yang dilakukan oleh kelompok tertentu atau warga yang tidak nyaman saat menjalankan ibadah suci puasa ramadhan tahun ini.
“Kami menggelar Razia miras dengan kekuatan penuh dengan target untuk membersihkan wilayah hukum Polsek Soko dari minuman keras menjelang bulan Ramadhan ini,” tegas Kamit Reskrim Polsek Soko Aiptu Hariyono SH, Selasa (23/5/2017) malam.
Masih menurut Hariyono, dari 5 (lima) warung yang diduga berjualan minuman keras, ternyata merekam sudah tidak jualan miras lagi. Berarti masyarakat sudah menyadari dan tak lagi jualan miras yang dapat mengganggu ummat muslim dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan yang beberapa hari lagi sudah tiba.
Sementara itu, Kapolsek Soko AKP Yudhi Hermawan,SH, kepada rakyatnesia.com mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya bersama dengan anggota Koramil Soko dan Satpol PP Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, untuk melakukan razia miras.
“Kita bertekad mensukseskan Opearsi Pekat Semeru 2017 dengan melakukan cipta kondisi di wilayah Kecamatan Soko. Kita awali dengan melakukan razia miras agar tak ada kelompok tertentu atau masyarakat yang menggelar aksi sweeping sendiri terhadap adanya miras di bulan ramadhan tahun ini,” tegas Kapolsek Soko AKP Yudhi Hermawan,SH, Selasa (23/5/2017).
Razia sengaja digelar lebih awal untuk mengantisipasi gesekan antar warga di saat bulan ramadhan, dimana ummat islam sedang khusu’ melaksanakan ibadah di bulan suci, sementara ada sebagian masyarakat yang masih melakukan pesta miras sehingga bisa menimbulkan gesekan yang berujung ada adu kekuatan atau terjadinya konflik sosial, ini harus yang harus kita cegah, ” pungkasnya. **(Mudji/Red).