Bunuh Diri Di Kandang Ayam Dilakukan Seorang Warga Wotan, Sumberrejo. Ternyata Penyebabnya Ini…

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Peristiwa bunuh diri (kendhat, Jawa red), kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Kali ini dialami oleh Maladi (56) seorang warga di Dusun Tretek, Desa Wotan, RT 006, RW 002, Kecamatan Sumberrejo, Rabu (20/5/2020) sekira pukul 06:00 WIB.

Peristiwa itu berawal saat Dwi Nuryanto yang juga menantu korban sedang melihat mertuanya itu berada di belakang rumah dan berjalan mondar-mandir. Hanya saja, menantunya itu tak menaruh curiga dan dia malah bergegas ke depan rumah untuk bersih-bersih.

Usai membersihkan halaman rumah, Dwi Nuryanto hendak membuang sampah di belakang rumah. Namun, Dwi Nuryanto yang juga saksi pertama dalam kejadian itu, dikagetkan karena melihat korban sudah menggantung di pintu kandang ayam dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi alias sudah meninggal dunia.

Mengetahui kejadian itu, saksi pertama itu, langsung berteriak minta tolong dan seisi rumah semburat berlarian ke belakang, untuk melihat ada kejadian apa hingga Dwi Nuryanto berteriak minta tolong itu.

Turut mendatangi korban Siti Khotijah, Rifa’i, Susilowati dan Ria Anjasari serta para tetangga korban. Ternyata, korban tidak bisa tertolong lagi sehingga mereka mengevakuasi korban untuk disemayamkan di rumah duka.

Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Sumberrejo untuk ditindak lanjuti.

Sementara itu, Kapolsek Sumberrejo AKP Imam Kanafi,SH, saat dikonfirmasi rakyatnesia.com membenarkan jika telah terjadi peristiwa bunuh diri di wilayahnya itu.

“Benar mas. Ada korban bunuh diri korbanya Maladi (56) warga Desa Wotan, Sumberrejo. Begitu memperoleh laporan, anggota langsung meluncur untuk melakukan oleh TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mendampingi pemeriksaan medis terhadap korban,” ungkap Kapolsek Sumberrejo AKP Imam Kanafi,SH, Rabu (20/5/2020).

Masih menurut Kapolsek, adapun ciri-ciri korban, mengenakan kaos berkerah lengan pendek warna kombinasi hitam biru, mengenakan celana pendek warna biru muda, tinggi badan 160 cm.

Lanjut Imam Kanafi, dalam olah TKP korban tergantung dengan tali tampar warna kuning terikat di kayu kandang dan melilit di leher korban, panjang tali terikat kayu sampai leher 45 cm.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas Sumberrejo menyebutkan, bahwa korban meninggal dunia, murni karenabunuh diri dan tidak ada sebab lain.

“Korban meninggal murni akibat bnuh diri. Sebab, di tubuh korban tak ditemukan bekas penganiayaan atau kekerasan,” tegas pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Kanor itu serius.

Menurut penuturan keluarga  korban, selama ini korban menderita sakit lambung yang sudah berlangsung selama 2 (dua) tahun lebih dan tak kunjung sembuh-sembuh. Hal itu, dikuatkan dengan seringnya korban periksa kesehatan di bidan desa setempat.

Akhirnya, jasad korban diserahkan kepada keluarganya setelah mereka membuat penryataan jika tak mengiznkan jasad korban diotopsi. Sehngga korban bisa segera dikebumikan.

**(Yasir/Mus).

Bagikan

Also Read