Tradisi manganan Janjang, Yang Jadi Wisata Budaya di Blora
BLORA (Rakyat Independen)- Tradisi tahunan Manganan Janjang di Desa Janjang Kecamatan Jiken yang merupakan salah satu potensi wisata budaya di Kabupaten Blora mulai digelar sejak Rabu malam (11/5/2016) hingga hari ini Jumat (13/5/2016).
Sekeretaris Desa Janjang, Halim Budiono mengatakan kegiatan ini di lakukan setiap tahunnya dalam rangka Manganan Janjang, yang merupakan bentuk wujud rasa syukur masyarakat desa kepada Sang Maha Pencipta telah diawali dengan acara pengajian akbar dan Haul Eyang Jatisuwara dan Eyang Jatikusuma.
“Manganan Janjang sudah di mulai sejak Rabu kemarin dan puncak acara ditempatkan di komplek Pesarean Eyang Jatisuwara-Jatikusuma,” ungkapnya .
Menurutnya kegiatan manganan ini di lakukan setiap tahunnya untuk mengungkaokan rasa syukur atas riski yang di berikan kepada para masyakarat. Dalam acara manganan juga di gelar pentas wayang krucil yang merupakan wayang warisan peninggalan Eyang Jatisuwara-Jatikusuma yang dimainkan turun-temurun setahun sekali setiap gelaran acara Manganan Janjang.
“Wayang krucil itu warisan budaya dari Eyang Jatisuwara-Jatikusuma yang dahulu dimanfaatkan untuk menyebarkan agama islam di wilayah Desa Janjang dan sekitarnya. Sebagai penghormatan dan mengenang jasanya tersebut, setiap tahun kita pentaskan disaat acara manganan atau sedekah bumi,” jelasnya.
Sementara itu Fausan pengunjung dari bojonegoro menggatakan tujuannya datang ke acara manganan tersebut adalah masih di lakukannya uri-uri budaya jawa yang masih kental di Desa janjang.
“Acara ini termasuk unik selain bisa ikut manganan di sini para pengunjung juga bias berziarah di makam Eyang Jatisuwara-Jatikusuma. Oleh sebab itu setiap tahun pasti datang kesini” Ujarnya.
Sekedar diketahui, Manganan Janjang memang menjadi salah satu daya tarik wisata budaya tahunan di Kabupaten Blora. Bertempat di areal pesarean Eyang Jatisuwara-Jatikusuma yang berada di atas bukit, ribuan manusia dari berbagai kota dipastikan akan datang. Pemandangan alam yang cantik di bukit pasujudan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal. **(Priyo).