Dalam 2 Hari, Ada 2 Mobil Yang Alami Kebakaran, di Wilayah Bojonegoro
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Dalam 2 (dua) hari yakni Sabtu – Minggu (20-21/4/2019), telah terjadi kebakaran mobil di 2 (dua) lokasi yang berbeda di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Kebakaran yang pertama, terjadi Sabtu (20/4/2019), sekira pukul 06:08 WIB, telah terjadi kebakaran mobil L 300 dengan Nomor Polisi (Nopol) S-9485-B, dengan TKM (Tempat Kejadian Musibah) di Desa Karangdayu RT 008, turut Kecamatan Baureno, Bojonegoro.
Mobil tersebut dikemudikan oleh Nuril Huda (40) seorang warga Dusun Karanggayam, Desa Tlogorejo, RT 003, RW 001, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro.
Kebakaran berhasil dipadamkan oleh personil Damkar dari Pos Bantu Baureno, setelah setengah dari kejadian naas itu.
Berikutnya, kembai terjadi kebakaran mobil pickup Suzuki Carry dengan nopol K-1822-QN, yang dikemudikan oleh Dodik Febrianto (29) asal Desa Betet, RT 003, RW 001, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, Minggu (21/4/2019), sekira pukul 13:30 WIB.
Mobil pickup Suzuki Carry yang bermuatan perabot rumah tangga itu, diduga alami konsleting mesin sehingga alami kebakaran di Jalur Bojonegoro – Babat, turut Raya Kapas, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Kepala Dinas ePmadam kebakaran (Damkar) Bojonegoro Andik Sujarwo, melalui Kasi Pemadaman Sukirno membenarkan adanya kejadian kebakaran 2 (dua) dalam 2 (dua) hari di wilayahnya itu.
“Keduan kebakaran mobil dengan TKM di 2 lokasi yang berbeda itu, diduga keduanya akibat konsleting mesin sehingga membuat percikan api hingga terjadi musibah kebakaran itu,” ungkap Kasi Pemadam Sukirno, Minggu (21/4/2019) malam.
Masih menurut Sukirno, bahwa kebakaran yang terjadi di Desa Karangdayu, Baureno itu ditangani oleh anggota Damkar Pos Bantu Baureno. Sedangkan kebakaran dengan TKM Kapas ditangani oleh Pos Kota Damkar Bojonegoro.
“Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian naas tersebut. Hanya saja, kendaraan L 300 S-9485-B sebesar Rp 5 ribu. Sedangkan Mobil Carry K-1822-QN diperkirakan mencapai Rp 15 juta,” ungkapnya.
Turut membantu pemadaman, warga sekitar lokasi kejadian.
**(Kis/Red).
