Yuhronur Efendi, Bupati Lamongan Ungkapkan Tak Mau Lagi Lihat Anak PUtus Sekolah Karena Biaya

Berita Lamongan – Ditengah kunjungan safari Ramadhan mengatakan bahwa pemerintah Lamongan tak ingin lagi ada anak putus sekolah karena hambatan biaya. Hal ini Disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi ketika ada di Desa Banjargondang, Kecamatan bluluk, Kabupaten Lamongan. Bupati Yuhronur menegaskan, Pemkab Lamongan ingin memperluas akses pendidikan dengan memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh masyarakat di seluruh wilayah melalui program beasiswa Perintis (pendidikan berkualitas dan gratis).

Dengan hadirnya beasiswa perintis itu, Yuhronur mengharapkan, dapat memberikan akses pendidikan yang sama bagi seluruh kalangan masyarakat, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena biaya.

Baca juga : Gempa Tuban, Menyisakan Kengerian Bagi Warga Lamongan

“Silakan dimanfatkan sebaik-baiknya beasiswa yang sudah diberikan pemerintah, nanti akan disurvey. Hari ini sudah hampir 6500 dari tingkat SD, SMP, SMA yang diberikan. Pemerintah tidak ingin ada anak Lamongan yang tidak sekolah karena biaya, monggo di-gulawentah (merawat) apa yang diberikan,” tutur Yuhronur, ditulis Minggu (24/3/2024).

Orang nomor satu di Lamongan itu merinci bahwa pogram Perintis telah berjalan sejak tahun 2021 dan telah mengcover sebanyak 12.986 siswa/mahasiswa. Tercatat, di tahun 2023 terdapat 6.466 penerima beasiswa mulai dari tingkat SD sederajat hingga S2.

Melalui anggaran sebesar Rp 6,230 miliar, ungkap Yuhronur, beasiswa perintis tersalurkan untuk SD/MI (3000 siswa), SMP/MTs (1800 siswa), SMA/SMK/MA (568 siswa), S1 Baru Gaskin (225 mahasiswa), S1 On Going (41 mahasiswa), dan S1 Prestasi (30 mahasiswa).

Kemudian S1 Guru PAUD (50 mahasiswa), S1 Guru Inklusi (10 mahasiswa), S2 Baru (2 mahasiswa), S1 Perpanjangan (738 mahasiswa), S2 Perpanjangan (1 mahasiswa), S1 Perpanjangan Guru (1 mahasiswa).

Tak cukup itu, Yuhronur juga menjelaskan, dalam rangka mendukung akselerasi pendidikan, Pemkab Lamongan berupaya mendekatkan pelayanan perpustakaan keliling di berbagai wilayah Lamongan. Terhitung mulai awal tahun hingga 22 Maret, program ini telah hadir di 76 lembaga pendidikan maupun kecamatan se-Lamongan.

Atas adanya kontribusi perpustakaan keliling itu, sambung Yuhronur, kini mampu memberikan dampak positif terhadap Tingkat Kegemaran membaca (TGM) Kabupaten Lamongan yang mengalami kenaikan dari 65,90 persen di tahun 2022 menjadi 66,21 di tahun 2023.

“IPM Lamongan juga mengalami peningkatan dari 74,02 di tahun 2022 menjadi 74.53 (kategori baik) di tahun 2023. Sementara rata-rata lama sekolah Kabupaten Lamongan saat ini berada di angka 8,34 dengan harapan lama sekolah yang sudah mencapai 14,02 tahun (setara lulus D2),” jelasnya.

Exit mobile version