Berita Lamongan – Gempa Bumi Berkekuatan 6,0 Magnitudo terjadi di Perairan Laut Jawa di Kawasan Kabupaten TUban. BPBD Lamongan mencatat masih terjadi beberapa gempa susulan dan menyebabkan beberapa kerusakan di kawasan Lamongan.
Dari data yang dihimpun oleh BPBD Lamongan, tercatat sejumlah kerusakan ringan hingga sedang terjadi di sejumlah wilayah di Lamongan. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di lamongan dengan skala III-IV MMI.
“Gempa bumi di Lamongan ini dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi,” kata Joko Raharto kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).
Data yang masuk di BPBD Lamongan menyebutkan, gempa bumi Tuban tersebut menyebabkan atap kubah masjid di Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun mengalami retak sedang. Gempa bumi Tuban ini, ungkap Joko, juga menyebabkan barang-barang di salah satu Toserba di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran berjatuhan.
“Gempa juga membuat pasien dan petugas medis di Rumah sakit Babat, Kecamatan Babat berhamburan keluar dan takut untuk kembali masuk rumah sakit,” ujarnya.
Gempa Tuban, terang Joko, juga membuat sepeda motor milik warga Desa Parengan, Maduran rusak karena tertimpa bangunan, tepatnya tembok yang masih dalam proses pengerjaan. Gempa juga membuat RS Intan Medika yang ada di Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun rusak dengan kategori sedang pada bagian dinding ruang rekam medis.
“Data dari laporan yang masuk, dapur rumah milik ibu Tianah, warga Dusun Kebonsari, Desa Palangan, Kecamatan Karangbinangun rusak sedang pada atap,” jelasnya.
Joko memaparkan kerusakan akibat gempa Tuban ini juga terjadi di 3 desa di Kecamatan Glagah, yaitu Desa Konang, Karangturi dan Morocalan. Joko merinci, di Desa Konang tercatat ada 4 rumah mengalami rusak ringan hingga sedang di bagian atap dan dinding, di Desa Karangturi terdapat 1 rumah dan fasilitas umum mengalami rusak ringan-sedang di bagian atap dan dinding.
“Sedangkan di Desa Morocalan, Balai desa mengalami rusak sedang di bagian atap dan dinding,” paparnya.
Joko mengatakan, BPBD Lamongan hingga kini terus berkoordinasi dengan intansi terkait mengenai dampak gempa yang terjadi di timur laut Tuban tersebut. Joko juga memaparkan, bersama Muspika Kecamatan Babat serta jajaran Rumah Sakit Muhamadiyah Babat, pihaknya telah melaksanakan apel kesiapsiagaan sebagai wujud kolaborasi bersama antara unsur Intansi, TNI/ Polri dengan swasta dalam bidang kebencanaan di Lamongan.
“Meski jarak gempa dengan Lamongan sekitar 150 km dari pusat gempa tapi dampaknya memang dirasakan oleh warga Lamongan sebanyak 3 kali,” tandasnya.