Catatan TepiFeatured

Bupati Bojonegoro: Mari Bergotong royong Mengatasi dan Mencegah Pandemi Virus Corona

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah gelar on air atau siaran di Radio di LPPL Malowopati bertajuk “Warga Bertanya, Bupati Menjawab” dalam ngobrol santai, tapi serius tentang Covid-19, Jum’at (20/3/2020), yang dimulai pukul 19:30 WIB hingga pukul 20:00 WIB.

Bu Anna – demikian, panggilan akrab, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, mengajak seluruh masyarakat Bojonegoro bergotong royong untuk mengatasi dan menecagah pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Bu Anna menjelaskan, bergotong-royong yang dimaksud adalah dengan mengingatkan kesadaran di keluarga sendiri, tetangga, dan lingkungan untuk bersama-sama menjaga kebersihan, dan membiasakan pola hidup sehat.

“Kami juga telah melakukan langkah preventif dengan mensosialisasikan apa itu Virus Corona atau biasa disebut Covid-19 hingga ke seluruh desa sejak tanggal 15 Maret 2020,” tegasnya.

Sejumlah kebijakan juga telah dilakukan Pemkab Bojonegoro dengan menerbitkan Peraturan Bupati (Perpub) Nomor 2 Tahun 2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Non Alam Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Virus Corona (Covid 19).

“Semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemkab Bojonegoro itu, telah melalui pertimbangan, kajian matang, dan musyawarah dengan semua pihak,” ungkap Bu Anna.

Pemkab, juga telah berkoordinasi dengan seluruh organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, sekolah, pondok pesantren, untuk bersama-sama melakukan mitigasi dini dan tetap waspada ancaman Covid-19.

Salah satunya mengimbau agar santri dan santriwatinya tidak melakukan aktivitas di luar Pondok pesantren (Ponpes) dengan berlebihan dan tetap belajar di rumah bagi yang berada di luar pondok tesebut.

“Kami juga membuat imbauan bersama MUI dan organisasi keagamaan agar kegiatan perayaan keagamaan untuk sementara waktu ditiadakan sampai situasi dan kondisi memungkinkan. Juga untuk hajatan masyarakat agar ditunda dulu. Tapi bagi yang sudah terlanjur untuk membatasi tamu dari luar daerah maksimal 10 orang,” tutur Bu Anna.

Selain itu juga mengimbau menunda kegiatan yang sifatnya bepergian keluar kota seperti ziarah atau rekreasi karena ada beberapa daerah yang statusnya positif Corona.

Dialog berlangsung interaktif. Banyak warga yang mengirimkan pesan kepada Bupati Anna untuk menanyakan lebih lanjut bagaimana kondisi sekarang ini.

Seperti Nadia, warga dari Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro, Sumi dari Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, Agus salah seorang petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berasal dari wilayah Kecamatan Kalitidu.

Menjawab pertanyaan tersebut, Bupati Wanita pertama di Bojonegoro ini mengatakan, selain gencar melakukan sosialisasi, juga memasang hand sanitizer, menyiapkan masker bagi yang sakit, dan melaksanakan penyemprotan disinfektan baik di sekolah, perkantoran, bank, dan fasilitas umum lainnya.

“Kami terus berkoordinasi dengan Camat, Danramil, Kapolsek, hingga lapisan kebawah untuk melaksanakan sosialisasi Virus ini,” tandasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ani Pujiningrum menambahkan, hingga saat ini belum ada kasus suspect Covid-19 di Bojonegoro. Namun ada 10 orang dalam pengawasan (ODP).

“ODP ini karena 10 orang pernah ke daerah yang positif Covid-19. Jadi kita lakukan pengawasan selama 14 hari,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta melaksanakan dan mematuhui instruksi dan imbauan yang dikeluarkan Pemkab Bojonegoro.

“Ini harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Karena percuma saja pemkab mengeluarkan imbauan kalau masyarakatnya tidak mendukung,” pesannya.

**(Sumber: bojonegorokab.go.id/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button