Ketua Forikan Jatim Arumi Bachsin Kunjungi Bojonegoro. Begini Kegiatannya
BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak berkunjung ke Kabupaten Bojonegoro. Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, menjadi tempat yang dikunjungi istri wakil gubernur Jatim ini, Selasa (15/3/2022).
Dalam kuhnunganya di Desa Sobontoro ini, Arumi Bachsin mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Dalam kegiatan kali ini, Ketua Forikan Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, didampingi Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Ninik Susmiati, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, kepala Bakorwil Bojonegoro, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegroro Forkopimcam Kecamatan Balen, serta warga setempat.
Dalam sambutannya, Ketua Forikan Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Tujuannya mendukung meningkatkan konsumsi ikan dan percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Jawa Timur.
Dari jumlah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), Kabupaten Bojonegoro termasuk dalam 4 Kabupaten dengan angka stuntingnya yang masih tinggi.
“Kami berharap dengan kegiatan Gemarikan ini dapat membantu meningkatkan konsumsi ikan menjadi lauk pauk oleh masyarakat desa khususnya Desa Sobontoro dan Desa Mulyoagung ini,” drmikian dikatakan Ketua forum peningkatan konsumsi ikan (Forikan) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, Selasa (15/3/2022).
Lanjut Arumi, meskipun Bojonegoro tidak mempunyai laut, bukan berarti masyarakat tidak dapat menkonsumsi ikan laut. Karena potensi gizi yang ada di ikan baik dari laut maupun ikan yang dibudidayakan dengan air tawar kandungan protein dan omega tiga sama bagusnya. Terutama untuk perkembangan otak dan fisik anak.
Pencapaian konsumsi ikan di Jawa timur sekitar 41,44 kilogram per kapita tiap tahun. Jadi rata-rata masyarakat Jawa Timur mengkonsumsi ikan setiap tahunya 44 kilogram per orang. Sedangkan di Bojonegoro sebanyak tiap tahunnya 30,36 kilogram per orang.
“Dengan adanya kegiatan kampanye Gemarikan ini dapat menjadikan ikan menjadi menu favorit dan menu makanan sehari-hari,” pungkasnya.
Sementara itu, Ninik Susmiati Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Bojonegoro menambahkan bahwa potensi perikanan di Bojonegoro terutama di aliran sungai Bengawan Solo perlu diprioritaskan pada daerah karst (daerah batuan kapur yang berpori) yang potensial untuk meningkatkan produksi ikan.
Lanjut Ninik Sumiatai, bahwa pada tahun 2020 silam, angka konsumsi ikan di Bojonegoro sebesar 30,36 kilogram per kapita per tahun, sedangkan untuk ketersediaan ikan pada tahun 2021 sebanyak 5.802 ton. Sementara kebutuhan konsumsi ikan 39.647 ton sehingga masih ada kekurangan 33.847 ton.
“Berdasarkan data ini, maka masih ada peluang besar untuk investasi dan pengembangan potensi pembudidayaan ikan di Bojonegoro,” tuturnya.
Nanik Susmiati juga menjelaskan kegiatan ini sesuai data dari Dinas Kesehatan mengambil sasaran daerah stunting sebanyak 200 orang yaitu wilayah Desa Sobontoro dan Desa Mulyoagung Kecamatan Balen. “Karena masuk dalam wilayah yang mendapat intervensi penanganan stunting dari Pemerintah kabupaten,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, dibagikan paket produk perikanan berupa paket olahan beku hasil perikanan sebanyak 2 kg, 1 paket produk olahan kering hasil perikanan berupa abon ikan, stik ikan, kerupuk kulit, serta onde-onde ikan serta dilanjutkan kegiatan tebar benih ikan di Desa Sidobandung Kecamatan Balen ini.
**(Kis/Red).