Sejak Dua Hari Yang lalu Sungai BEngawan Solo Sudah meluap dan menyebabkan beberapa kecamatan di Lamongan tergenang air. Akibatnya sekitar 213 rumah di 12 desa dari 3 kecamatan tergenang banjir dengan ketinggian hingga 30 cm.Belum diketahui berapa jumlah tanaman pangan dan jalan yang terendam akibat banjir. Soalnya, hingga saat ini proses pendataan masih dilaksanakan.
“Iya, sampai hari ini sudah 12 desa di tiga Kecamatan terdampak banjir Bengawan Solo,” kata Juru Bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, Selasa (12/3) sore.Menurut dia, dari jumlah 12 desa yang terdampak itu rumah yang tergenang tercatat 213 unit.
Baca juga : Kecamatan Maduran, Lamongan Jadi Korban Luapan Sungai Bengawan Solo
Ketiga Kecamatan itu meliputi Kecamatan Babat, Laren dan Maduran. Kecamatan yang terparah berada di Kecamatan Laren, dengan jumlah rumah terdampak 153 unit yang tersebar di tujuh desa.Antara lain, Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Sisir, Keduyung, Mojoasem, dan Pesanggrahan.
Sedangkan, lima desa sisanya berada di Kecamatan Maduran dan Babat. Tetapi, jumlah itu dimungkinkan meningkat tajam. Karena untuk dua wilayah kecamatan belum terdata.
Begitu juga fasilitas umum, lahan tanaman pangan dan gedung sekolah yang tergenang belum terdata. “Iya proses pendataan masih dalam proses,” ungkapnya.Sugeng menjelaskan, banjir luapan sungai Bengawan Solo di tiga Kecamatan di Lamongan terjadi dalam dua hari terakhir.
Baca juga : Hasil Penghitungan Suara Anis, Prabowo Dan Ganjar, terbaru 13 Maret 2024
Untuk Kecamatan Babat dan Laren, banjir mulai memasuki pemukiman warga pada Senin (11/3) dini hari.Hal ini terjadi karena peningkatan tinggi permukaan sungai Bengawan Solo di kawasan setempat berstatus siaga merah atau siaga tiga banjir. Sedangkan, untuk wilayah Kecamatan Maduran, pada Selasa (12/3) dini hari.