BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Di saat Malam Jum’at pahing, di Petilasan Tumenggung Wiroguno seorang bangsawan di Kerajaan Mataram yang berada di Wathu Jago, diyakini bisa memberikan kekuatan ghaib bagi mereka yang datang ngalap berkah disitu.
Petilasan yang berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim itu, selalu ramai dikunjungi warga yang masih mempercayai hal-hal ghaib. Di tempat itu, masih sering dipakai untuk nyepi di malam hari.
“Hari yang paling baik untuk nyepi disitu adalah malam Jum’at pahing. Mereka datang dari Bojonegoro, Ngawi, Cepu, Blora dan banyak juga dari luar daerah. Bahkan, ada pejabat dari luar Jawa yang datang ke tempat yang dinilai keramat itu,” demikian dikatakan Juru kunci petilasan Boimin (47) kepada rakyatindependen, Jum’at (11/3/2016).
Masih menurut Boimin, yang datang ke situ dengan berbagai tujuan, ada yang minta agar kaya, ada yang minta pangkat termasuk agar dalam pencalonannya sebagai bupati, wali kota atau gubernur bisa sukses. Ada yang minta penglarisan, minta jodoh, ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya dan masih banyak tujuan lainnya.
Petilasan Tumenggung Wiroguno atau yang biasa disebut Mbah wathu Jago itu, diyakini sebagai orang sakti mandraguna dan muksa di situ sehingga masih memilki kekuatan ghaib yang bisa membantu mereka yang datang “ngalap berkah” di petilasannya itu.
“Kalau mau masuk petilsan, melalui juru kuncinya. kebetulan saya dipercaya sebagai juru kunci di petilasan situ. Jika ada orang yang hendak ke petilasan situ, harus melalui saya dulu. Setelah itu, saya menyampaikan niat itu secara ghaib ke Mbah Tumenggung Wiroguno. Setelah diijinkan, baru boleh semedi di petilasan situ,” tegasnya.
Ditambahkan Boimin, mereka yang secara ghaib sudah dapat ijin, mereka bisa melihat, kalau di alam ghaib, pertigaan Wathu Jago yang dulunya TPK (Tempat Penimbunan kayu) itu, terlihat banyak rumah-rumah besar dan megah layaknya sebuah kerajaan.
“Beberapa waktu yang lalu, ada keluarga dari Yogyakarta datang membawa bibit beringin yang ditanam di petilasan itu. Kata yang menanam, mereka dapat wisik untuk menanam bibit beringin yang berasal dari Keraton Yogyakarta Hadiningrat itu. Karena ada niat baik untuk melestarikan petilasan itu, ya saya ijinkan saja,” ujar pria berperawakan kecil pendek tapi brewok itu.
Diakhir bincang-bincangnya dengan rakyatnesia.com Boimin menyampaikan, jika dirinya setiap jam 7 pagi hingga jam 3 sore selalu berada di petilasan Tumenggung Wiroguno. Jika tidak ada ditempat, biasanya saya pulang ke rumah atau ada kepentingan lain. Tapi sekarang jamannyta kan sudah canggih, jadi bisa menghubungi dia via ponselnya.
“Kalau mau ke Petilasan dan saya sedang nggak ada di tempat, bisa menghubungi saya di nomer handphone 082 330 952 150. Saya langsung datang karena itu sudah menjadi tanggung jawab saya,” pungkasnya. **(Tim Misteri).