Pengolahan Ketela untuk Tepung di Blora, Prospektif Dikembangkan
BLORA (Rakyat Independen)- Selain menjadi pusat kerajian boggol jati ternyata usaha mikro berupa bahan baku tepung ketela ternyata cukup prospektif di kembangkan di Desa Tempellemahbang Kecamtan Jepon Kabupaten Blora. Hal ini terbukti tak ada kendala soal pemasaran. Sebab salah satu pabrik pengolahan tepung yang ada di Surakarta siap menampung hasil olahan dari pelaku usaha di daerah.
Kasbi pemilik usaha pengeringan ketela mengatakan usahanya dalam seminggu selalu mengirimnya di pabrik dengan jumlah hingga mencapai 21 ton, yang dikirim dengan armada truk.
“Soal hasilnya cukup baik dan pengirimannya juga lancar, ” jelas Kasbi pemilik usaha pengeringan ketela kepada rakyatnesia.com, Jum’at (11/3/2016).
Menurutnya, bahkan ada beberapa warga desa lain yang ingin ikut mengembangkan usaha ini di daerah lain saat melihat begitu prospetifnya usaha tersebut. Sedangkan untuk bahan baku kami beli dari petani yang ada di daerah,dan diantar kesini. Namun sebelumnya kami lihat bahan baku terlebih dahulu.
“Ketela yang sudah dikeringkan atau chip akan dikirim di Palur Solo untuk dijadikan bahan membuat tepung,” ujar
Kasbi menjelaskan bahan baku utama ketela untuk membuat tepung ini sebelum dikirim harus diproses dulu, bukan dikupas langsung dijemur. namun ketela harus direndam dahulu di bak penampungan baru kemudian dimasukkan dalam mesin pemotong.
“Tidak sulit untuk membuka usaha ini, apalagi dari perusahaan tidak ada batasan minimal untuk kirim dan target yang harus dikirim, setelah proses selesai dimasukkan lagi di bak penampungan selama beberapa hari, sebelum akhirnya dijemur hingga kering dan siap untuk dikirim ke PT Tiga Pilar Utama di Solo, ” ujarnya
Usaha yang sudah berjalan kurang lebih 3 (tiga) tahun itu sangat membantu terlebih para orang yang dulu belum dapat kerja dan saat ini bisa ikut kerja. Sehingga secara tidak langsung juga bisa membantu pengurangan pengangguran.
“Cukup lumayan bisa membantu perekonomian,saat ini juga sudah ada beberapa pekerja yang bekerja ditempat ini. Kami juga berharap nantinya usaha ini bisa semakin berkembang,” harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Tempellemahbang Achmad Syaifudin mengakui kalau usaha kecil di Desa Tempellemahbang saat ini selain usaha kerajianan bonggol jati juga berkembang usaha pengeringan ketela yang cukup bagus.
“Adanya usaha ini cukup penting sebab mampu menyerap tenaga kerja sehingga warga yang menganggur mulai berkurang,” terangnya. **(Priyo).