Setelah Daging Ayam, Kini Harga Telur Di Lamongan Naik Mencapai Rp 31ribu Per Kilo

moch akbar fitrianto

Harga Telur Di Lamongan Naik
Bagikan

Beberapa Bahan Pokok Mulai naik terjadi kenaikan jelang Bulan Suci Ramadhan Di Lamongan, Setelah harga beras dan Daging Ayam naik kini giliran harga telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan itu terjadi pada beberapa komoditas, seperti telur, dan diikuti harga daging ayam. Kondisi tersebut membuat daya beli masyarakat mulai menurun.

Setelah harga beras dan cabai yang mulai beranjak stabil, kini kenaikan harga telur yang tidak terbendung mencapai Rp 31 ribu per kilo.

Tingginya harga di pasaran Lamongan itu lantaran harga pasokan dari peternak sudah mencapai diharga Rp 29 ribu per kilo.

“Kita kirim dari Jombang harga Rp 29 ribu perkilo,” kata Afadli saat memasok ke sejumlah pengecer di Lamongan, Kamis (7/3/2024).

Baca juga : Jelang Ramadhan Harga Daging Ayam Merangkak Naik, Di Lamongan

Kenaikan harga telur ayam ini sudah sejak empat hari ini dan belum ada tanda-tanda harga akan turun.

Tidak hanya harga telur yang naik, Kini, giliran harga daging ayam juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Lonjakan harga daging ayam terjadi dalam sepekan terakhir, dari harga sebelumnya Rp 35 ribu, naik sekitar Rp 7 ribu menjadi Rp 42 ribu perkilonya.

Para pedangan daging ayam di Pasar hanya bisa mengikuti harga pasar, karena harga ayam hidup juga tinggi.

Sementara itu, para pedagang mulai merasakan dampak dari kondisi harga daging ayam tersebut.

Ada penurunan daya beli, itu diakui para pedagang. Menurutnya, hari biasanya sebelum harga naik ia mampu menjual sekitar 30 ekor perhari.

Sekarang ini hanya antara 15 hingga 20 ekor atau menurun sekitar 30 persen dari angka penjualan normal.

“Sekarang mahal, pembeli turun drastis, biasanya pembeli ambil 3 kg sekarang cuma 1.5 kg,” kata Khumairo, Kamis (6/2/2024).

Hal yang sama juga dikeluhkan, Puji Rahayu yang mengaku mengalami kerugian imbas kenaikan harga kali ini. Ia juga memprediksi kenaikan harga bakal terus bertahan selama bulan Ramadan. Bahkan bisa juga harganya bertambak mahal.

“Ini perhari harga daging ayam naik Rp 500,” urainya.

Sementara itu, salah satu pembeli daging ayam, Mutmainah mengaku cukup kesulitan dihadapkan dengan kondisi harga yang cenderung naik.

“Semoga cepat turun, apalagi menjelang Bulan Ramadan. Semua-semua mahal pusing juga,” gerutu Mutmainah

Bagikan

Also Read