Banjir Kembali Sambangi Desa Sembung, Kapas. Tomas: Harus Ada Solusi Penanganannya
BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Selasa (5/3/2019) sejak pukul 20:00 WIB hingga Rabu pukul 00:30 WIB, dan masih dilanjut gerimis, hingga membuat desa-desa di wilayah tersebut terendam banjir.
Ada 4 (empat) yakni, Desa Sembung, Desa Kapas, Desa Tanjungharjo dan Desa Wedi, yang keempatnya berada di wilayah Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Berdasarkan data sementara dari BPBD Bojonegoro menyebutkan, banjir melanda Desa Sembung, di wilayah RT 006, 007, 008, 009, 010. Di Desa Wedi banjir menggenangi wilayah RT 012, 013 yang berada di RW 002; RT 003, 008, 007, 020 yang berada di wilayah RW 001. Sedangkan, wilayah Tanjunghari banjir melanda lingkungan RT 014, RW 002. Dan sebagian Desa Bangilan, Kapas.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Nadhif Ulfia membenarkan adanya desa-desa di wilayah Kecamatan Kapas yang dilanda banjir akibat hujan turun hingga semalaman, Selasa (5/3/2019).
“Akibat diguyur hujan hingga semalaman, membuat wilayah Kecamatan Kapas dilanda banjir. Hujan hingga tengah malam, belum juga reda. Akibatnya, terjadi banjir akibat luapan aliran irigasi yang berasal dari wilayah selatan,” ungkap wanita yang akrab disapa Mbak Ulfa itu.
Berdasarkan pengamatan rakyatnesia.com dilapangan menyebutkan, Banjir yang menggenangi Desa Sembung terutama di RT 05 dan yang paling parah ada di RT 08. Selain menggenangi jalan desa dan masuk di rumah warga, banjir juga menggenangi SDN Sembung dan Balai desa Sembung.
Tokoh Masyarakat (Tomas) Desa Sembung Asngari (60), saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa Desa Sembung itu setiap tahun selalu mengalami banjir, bisa dibilang menjadi langganan banjir. Hal itu disebabkan karena adanya aliran air dari hulu ke hilir yang kurang lancar.
Masih menurut Asngari, saluran irigasi yang dari hulu yaitu dari Desa Sumberarum, Kunci, Jatiblimbing, Ngraseh, Mojoranu yang berada di wilayah Kecamatan Dander itu, lancar. Tapi, salurang dari Sembung, ke Desa Pacul hingga masuk kota dan sampai ke Bengawan solo kurang lancar. Akibatnya, air meluap hingga terjadi banjir.
“Harus ada perhatian dari pemerintah untuk membangun irigasi dari Desa Sembung ke Desa Pacul hingga bermuara ke Bengawan Solo itu. Irigasi diperlebar dan yang sudah dangkal dikeruk sehingga air hujan bisa lancar mengalir. Dengan begitu tak lagi ada banjir di Desa Sembung dan sekitarnya,” ungkapnya.
Senada Kades Sembung Susilowati, juga berharap agar ada solusi dari Pemerintah agar Desa Sembung tak lagi menjadi langganan banjir.
Sejak pagi, anggota Polres Bojonegoro melakukan patroli sambil jalan kaki di dalam Desa Sembung. Mereka membantu masyarakat jika ada yang perlu dievakuasi keluar dari lokasi rumahnya yang tergenang banjir tersebut.
**(Kis/Red).