Pembunuh Ibu Muda di Semarang Ditembak Polisi, Pacarnya Juga Ditangkap
SEMARANG (RAKYAT INDEPENDEN)- Pelaku pembunuh Metha Novita Handayani (38) di Perumahan Permata Puri, Nomer B9/17, Ngaliyan, Kota Semarang, berhasil ditangkap tim Resmob Polrestabes Semarang. Selain mengamankan dua orang tersangka, petugas juga mengamankan sebilah pisau yang diduga untuk menusuk korban.
Kedua tersangka merupakan pasangan kekasih, yakni SR alias Rm (23) warga Mangkang Wetan, Tugu, dan YA alias Ln (16) warga Boja, Kendal.
Kapolsek Ngaliyan, Kompol Doni Eko Listianto menjelaskan, kedua tersangka ditangkap di sebuah rumah di daerah Temu Giring, Banyumanik, Semarang, Sabtu (3/3/2018) sekitar pukul 09.30 wib.
“Telah berhasil diamankan dua orang pelaku yang diduga membunuh ibu rumah tangga di Perumahan Permata Puri,” ucapnya.
Usai ditangkap, pelaku SR digiring petugas untuk menunjukan barang bukti berupa pisau sepanjang 20 centimeter yang disebunyikan di dekat rumah pelaku. Namun saat diminta menunjukan barang bukti dia berusaha melawan petugas, hingga petugas terpaksa menembak kaki kirinya.
Hingga kini, tersangka masih meringkuk di ruang tahanan Polsek Ngaliyan untuk proses penyelidikan.
Sedangkan motif pembunuhan diduga karena kedua tersangka sakit hati setelah dipecat dari pekerjaannya karena keduanya menjalin asmara.
Korban sebelumnya merasa risih dengan tetangga karena YA sering berpacaran dengan SR di rumahnya. Tersangka SR seringkali mendatangi rumah korban untuk menemui YA pacarnya.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, korban memberhentikan YA sebagai pembantunya sejak 4 bulan lalu. Hal inilah yang menyulut dendam kedua tersangka untuk menghabisi nyawa korban. Kedua pelaku terancam pasal pembunuhan berencana.
Seperti diberitakan sebelumnya, Meta ditemukan tewas di kamar rumahnya di Perumahan Permata Puri, Ngalian, Kota Semarang. Saat kejadian, korban bersama anaknya yang baru berusia 4 tahun. Sedangkan anak lainnya sedang sekolah.
Seorang saksi, Suprobo, mengatakan, kejadiannya Kamis (1/3/2018) sekitar pukul 08.30 WIB. Semula, dia yang berada di sebelah kanan rumah korban mendengar teriakan seorang tetangga yang berteriak memanggilnya. Lalu dia dan ketiga temannya keluar dan menghampiri tetangganya tersebut.
“Tadi dengar ada yang teriak memanggil, ternyata Bu Puji. Katanya ada suara teriakan di dalam rumah Bu Meta, lalu kami beranikan masuk rumah itu,” katanya di lokasi kejadian.
Saat masuk rumah korban, Suprobo menemui seorang lelaki yang tengah berada di dalam kamar Ronako. Lelaki tersebut dalam posisi mendekap anak berusia empat tahun itu dan digendong. Saat melihat saksi, lelaki itu langsung keluar dan duduk di sofa ruang tamu.
“Saya sempat tanya, dia ngaku kenal keluarga korban, sama ngaku dulu ngasuh anak itu (Ronako) maka saya nggak curiga, terus dia pergi. Dia sendirian,” Imbuh Suprobo.
Ketika itu, Suprobo belum mengetahui jika korban yang berada di dalam kamar sudah dalam posisi tewas tergeletak. Lantas saat mengetahui pelaku tiba-tiba pergi, Suprobo berusaha mengejar pelaku yang mengendarai sepeda motor.
“Pelaku naik motor Honda Supra warna biru, kami sempat mengejar tapi kehilangan jejak,” ucap Suprobo.
Bahkan saksi sempat mengambil foto motor dan pelaku dari belakang. Belakangan diketahui lelaki yang naik motor itu adalah lelaki SR.
Sumber: Rakyat Jateng