Banjir Bojonegoro Surut 14 cm. TMA Bojonegoro Pukul 06.00 WIB, 14.16 Pielshall
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Banjir luapan Sungai Bengawan Solo sejak Rabu (24/2/2016), hingga Kamis (25/2/2016) petang, terus mengalami kenaikan. Tinggi Muka Air (TMA) di TBS Bojonegoro mencapai 14.35 pielshall, sedangkan Jum’at (26/2/2016) TMA turun sedikit menjadi 14.16 peilshall.
“Walaupun turun, kita masih harus terus waspada sebab turun TMA hanya beberapa centi meter saja. Biasanya, ketinggian air itu selalu naik turun. Walau demikian, kita masih berada di siaga kuning alias Siaga 2,” demikian disampaikan Kasi Kesiapsiagaan bencana BPBD Bojonegoro Sukirno, Jum’at (26/2/2016) pagi.
Masih menurut Sukirno, tren air sejak datang Rabu (24/2/2016) terus naik. Puncaknya, Kamis (25/2/2016) di TBS TMA berada di angka 14.35 pielshall. Sedangkan, pagi ini TMA di Bojonegoro sudah turun lagi di angka 14.16. Akan tetapi pergerakan air yang turun dari Karangnongko masih perlu diwaspadai.
“Apalagi, kemarin sore (Kamis) di Wilayah Kabupaten Bojonegoro juga terjadi hujan. Hingga malam hari kondisi masih gerimis. Hal itu, membuat air cukup tenang dan tidak bisa surut lebih cepat,” tegasnya.
Bupati Bojonegoro Suyoto dalam kaitanya banjir fase ketiga itu, menghimbau agar para Camat di masing-masing wilayah yang terjadi banjir, agar secara terus menerus memngingatkan kepada para Kepala Desa dan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, agar selalu waspada dan dalam terus siaga.
Juga dihimbau oleh Kang Yoto (panggilan akrab Bupati Bojonegoro Suyoto), agar pihak Tim Penanggulangan Bencana di tingkat kecamatan dan desa guna mitigasi (pengurangan) resiko bencana. “Perlunya melakukan inventarisasi kerusakan infrastruktur pengendali banjir yang harus segera dilaporkan pada BPBD ataupun Satker terkait guna langkah penanganannya,” tegasnya Kang Yoto. **(Kis)