TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA – Level korupsi di Kementrian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto sudah gila-gilaan.
Mark up pembelian alat utama metode pertahanan (alutsista) sanggup meraih 1.250 persen dari harga normal.
Hal ini diungkapkan oleh Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo Subianto.
Menurut Hashim harga senjata yang aslinya 800 dollar dimark up menjadi 10.800 dollar.
Hal tersebut Hashim ungkapkan di saat menjadi pembicara di program Guyub Nasional di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Mulanya, Hashim bercerita perihal momen Prabowo yang gres diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada 2019.
Di bulan-bulan pertama Prabowo bekerja, dirinya mesti menandatangani perjanjian senilai Rp51 triliun.
Namun, perjanjian yang nilainya menakjubkan itu ternyata terindikasi korupsi mark up.
“Rp51 triliun di atas meja dia. Dan waktu itu kami sudah sanggup laporan, saya sanggup laporan, di perjanjian ini korupsi mark up-nya gila.”
“Ini lebih gila, ini gila, ini gila, gilanya memang melebihi gila, Pak,” ujar Hashim.
Menurut Hashim, korupsi mark up ialah salah satu penyakit di Indonesia.
Sebab, di salah satu permasalahan korupsi mark up itu saja, angka mark up-nya meraih 1.250 persen.
“Ada satu senjata harga pabrik 800 dollar satu senjata senapan canggih, yang tiba ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dollar.”
“Bisa dihitung, harga orisinil 800, yang tiba ke meja Menteri Pertahanan 10.800 dollar, mark up-nya saya hitung,” tuturnya.
“Dan waktu saya lapor ke abang saya, beliau tidak mau percaya.”
“Karena beliau sudah bicara bocoran-bocoran berapa tahun, beliau dikritik selaku ‘Prabocor’ alasannya yaitu orang enggak mau percaya. Tapi yang disangka orang lebih jelek lagi.
Ada orang yang lebih rakus lagi dari orang rakus,” sambung Hashim.
Maka dari itu, Hashim menganggap kerakusan di Indonesia sudah melebihi batas.
Dia mengingatkan bahwa duit yang akan dirampok oleh para oknum itu ialah duit rakyat.
“Ibu-ibu yang ada di sini jikalau ke salon mesti bayar pajak 11 persen di dalam tagihannya kan ada 11 persen, betul enggak?”
“Itu duit itu yang dicuri, bagi orang yang bayar pajak penghasilan, ada orang yang bayar 30 persen, 35 persen itu yang dicuri,” jelasnya.
Hashim besar hati dengan Prabowo yang alhasil membatalkan perjanjian yang terindikasi terjadi mark up tersebut.
Kontrak senilai Rp51 triliun yang ada di meja Prabowo pun alhasil batal.
Hashim menyebut Prabowo tidak merestui korupsi.
“Prabowo menolak godaan, saya bersaksi, saya saksi.”
“Dia selamatkan duit kalian, your money, itu duit kalian.”
“Dia selamatkan, ya Rp15-20 triliun dari tangan-tangan koruptor,” imbuh Hashim. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Adik Prabowo Ungkap Dugaan Korupsi di Kemenhan: 1 Senjata 800 Dollar Makara 10.800 Dollar