TRIBUNTRENDS.COM – CEK update hasil survei elektabilitas capres 2024 modern antara Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo!
Setelah debat capres ketiga yang digelar pada Minggu (7/1/2024), bagaimana elektabilitas tiga capres?
Sembilan hasil survei elektabilitas capres 2024 akan dibahas dalam postingan ini.
Inilah survei elektabilitas Capres 2024 dan prediksi hasil survei modern hari ini sehabis Debat ketiga.
Sejumlah hal menawan terungkap dari survei elektabilitas Capres 2024, dan prediksi hasil survei modern hari ini sehabis Debat ketiga yang diungkap oleh Denny JA, pendiri lembaga survei LSI.
Denny JA di akun X-nya @DennyJA_WORLD pada, Senin (8/1/2024) menyediakan analisisnya seputar elektabilitas Capres sehabis Debat Capres ketiga.
Sebelum Debat Capres ke 3 digelar, juga ada hasil survei dari 8 lembaga yang menawan untuk disimak.
(Analisis Denny JA modern seputar survei elektabilitas Capres 2024 dan prediksi hasil survei modern hari ini sehabis Debat ketiga sanggup pribadi dilihat di final artikel).
Inilah beberapa survei yang dirilis jelang dan sehabis Debat Capres 2024 ketiga seumpama dilansir Bangka Pos:
1. Survei Indikator Politik Indonesia
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menampilkan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mempunyai potensi untuk menang satu putaran.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhannudin dalam paparannya secara daring, Sabtu (6/1/2024) menyampaikan hal tersebut tercermin dari elektabilitas Prabowo-Gibran yang unggul jauh ketimbang dua paslon lainnya.
Adapun menurut survei yang digelar pada 25-27 Desember 2023, paslon dari Koalisi Indonesia Maju menjangkau elektabilitas hingga 46,9 persen.
Angka tersebut melonjak jauh meninggalkan paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 23,2 persen; dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup elektabilitas sebesar 22,2 persen.
“Tidak menutup kemungkinan satu putaran terjadi. Ada kemungkinan itu, ada peluang,” kata Burhannudin.
Kendati demikian, Burhanuddin memberi catatan bahwa paslon nomor urut 2 masih mesti melakukan banyak gebrakan untuk meraih angka lolos satu putaran.
Ia menyampaikan salah satu yang perlu diwaspadai oleh paslon 02 yakni stagnansi suara.
“Artinya perlu ada terobosan lain,” ujar Burhanuddin.
2. Lembaga Survei Indonesia Data Insight
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia Data Insight (Id-Insight) pada 1.200 orang, didapatkan popularitas kandidat presiden (capres) di saat ini, yakni capres 1 Anies Baswedan, capres 2 Prabowo Subianto, dan capres 3 Ganjar Pranowo sama-sama kuat.
Namun, tingkat keterkenalan tidak dibarengi dengan ketersukaan dan keterpilihan.
“Popularitas kandidat capres dan cawapres rata-rata sudah cukup tinggi, tetapi tidak cukup paralel dengan tingkat ketersukaan pemilih,” Kata Direktur Eksekutif sekaligus Peneliti Senior di Lembaga Indonesia Data Insight (Id-Insight), John Muhammad, dalam kegiatan rilis Hasil Survei Nasional Peta Politik Jelang Pemilu 2024 diadakan di Hotel Amaris, Juanda, Kamis (4/1/2023).
Ia mengungkapkan, tingkat keterkenalan Prabowo tertinggi 97,9 persen, Ganjar 97,1 persen, dan Anies 95,8 persen .
Namun, sambungnya, tingkat ketersukaan Prabowo cuma 69,8 persen.
Angka itu lebih rendah ketimbang Ganjar yang meraih 74,4 persen.
Sementara itu, angka ketersukaan Anies juga lebih rendah ketimbang Ganjar yang cuma 59,3 persen.
Bagaimana dengan tingkat keterpilihan Prabowo? Menurut idinsight mencatat elektabilitas Prabowo dalam pertanyaan terbuka di angka 33,8 persen.
Angka ini masih lebih tinggi ketimbang Anies Baswedan di 21,2 persen.
Akan tetapi masih kalah dengan Ganjar yang berada di angka 34,7 persen.
“Jika Pemilu dilaksanakan hari ini, maka hasil bunyi yang diperoleh Ganjar-Mahfud memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin dengan perolehan 38,3 persen ,” ungkap John.
3. Puspoll Indonesia
Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia merilis hasil survei nasional elektabilitas capres-cawapres.
Survei ini dilaksanakan pada 11-18 Desember 2023 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling.
Melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai dengan tatap muka.
Margin of error (MoE) sebesar 2,83 persen dan tingkat keyakinan meraih 95 persen.
Berikut selengkapnya hasil elektabilitas masing-masing pasangan capres-cawapres:
– Anies dan Cak Imin: 26,1 persen
– Prabowo dan Gibran: 41 persen
– Ganjar-Mahfud: 27,6 persen
Sementara itu, data elektabilitas tersebut masih menyisihkan angka undecided voters sebanyak 5,3 persen.
Pendiri Puspoll, Muslimin Tanja menyampaikan Pilpres akan berjalan dua putaran.
Paslon nomor urut 1 susah cuma meraih satu putaran dan pasangan nomor 3 berpeluang masuk putaran kedua.
Ia juga mengungkapkan, ada tiga aspek yang memuluskan langkah Ganjar -Mahfud ke putaran kedua Pilpres 2024.
Faktor pertama yakni Pilpres satu putaran tidak kongkret alasannya tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran jauh dari 50 persen.
4.Lembaga Survei Nasional (LSN)
Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis survei elektabilitas tiga pasangan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden pada Pemilu 2024.
Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul atas dua paslon lainnya.
Survei digelar pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 dengan melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi. Para responden diambil secara acak sederhana.
Pengumpulan data survei dilaksanakan dengan sistem telepon. Adapun margin of error survei +/- 2,6?ngan tingkat keyakinan 95 persen.
Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara menyebut, menurut survei itu, kalau pilpres dilaksanakan hari ini, maka Prabowo-Gibran yang hendak menang.
“Prabowo-Gibran 49,5 persen, Anies-Cak Imin 24,3 persen, dan pasangan Ganjar-Mahfud 20,5 persen. Sementara yang tidak menjawab 5,7 persen.”
5. Survei Indonesia Politics Expert (IPE)
Indonesia Politics Expert (IPE) merilis hasil survei perihal elektabilitas pasangan kandidat presiden (capres) dan kandidat wakil presiden (cawapres) periode Agustus hingga Desember 2023.
Direktur Riset dan Survey IPE Agustanto Suprayoghi mengungkapkan, menurut hasil survei IPE pasangan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menduduki peringkat pertama dibandingkan pasangan lain.
Hasil survei Agustus – September pasangan Ganjar-Mahfud mendapat persentase 30,45 persen.
Lalu pada survei November jadinya naik 32,78 persen.
Dan pada Desember elektabilitas keduanya kembali naik menjadi 33,57 persen .
“Kenaikan elektabilitas 03 mempunyai relevansi yang cukup kokoh dengan figur idaman capres-cawapres yang dikehendaki penduduk erat dengan rakyat, bebas KKN jujur dipercaya,” kata Agustanto, Selasa (2/1/2024).
6. Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC)
Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei terkait elektabilitas capres dan cawapres selama periode Desember 2023.
Hasilnya, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD melekat paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua dengan capaian 29,1 persen, melekat Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan hasil 39,4 persen.
Sementara paslon nomor urut 3 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di urutan terakhir dengan perolehan 25,6 persen.
Kemudian yang belum pastikan sebesar 4,4 persen, belakang layar 1,0 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 0,5 persen dengan total 5,9 persen.
Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli menyampaikan kalau Ganjar-Mahfud mesti memperbesar perolehan bunyi di Provinsi Jawa Barat.
Hadi menyertakan Pilpres 2024 juga mempunyai potensi dilaksanakan dalam dua putaran. Hal itu, menurut data modern survei ICRC periode Desember 2023.
“Jika dilihat dari data survei ICRC modern ini, maka Pilpres 2024 masih diprediksikan akan terjadi dua putaran,” ucap Hadi.
7. Survei PRC
Hasil survei modern Politika Research and Consulting (PRC) menampilkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mempunyai potensi melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
Survei PRC yang dirilis pada Jumat (5/1/2024) menampilkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diprediksi keok di putaran pertama.
Survei yang dilaksanakan pada 20-27 Desember 2023 menampilkan Prabowo-Gibran unggul dengan 42,4 persen.
Anies-Muhaimin berada di posisi kedua dengan 28,0 persen.
Sedangkan Ganjar-Mahfud di urutan terakhir dengan 21,8 persen.
Selain itu 5,0 persen responden memutuskan belakang layar atau belum memutuskan pilihan, dan 2,8 persen tidak tahu/tudak menjawab.
Survei ini dilaksanakan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi, dengan margin of error +/- 2,7 persen.
Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting, Rio Prayogo, menyampaikan Pilpres 2024 satu putaran nyaris mustahil.
“Satu putaran rasanya akan susah tercapai, maka yang hendak terjadi akan ada dua putaran.”
“Dan pasangan yang relatif sanggup menyanggupi syarat itu yakni pasangan 02 (Prabowo-Gibran) dan pasangan 01 (Anies-Muhaimin),” ujarnya, Jumat.
8. Survei LSI di Jawa Timur
Survei LSI menempatkan elektabilitas kandidat presiden dan wakil presiden Prabowo – Gibran selaku yang tertinggi di Jawa Timur, unggul atas pasangan Anies – Cak Imin dan Ganjar- Mahfud.
Hasil Elektabilitas pasangan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur berada di posisi pertama dengan perolehan bunyi sebesar 46,7 persen.
Dengan perolehan bunyi itu, Prabowo-Gibran memenangkan dua paslon yang lain yakni paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhamimin Iskandar (Cak Imin) serta paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang masing-masing mendapatkan persentase sebanyak 16,2 persen dan 26,6 persen suara.
Hal itu terungkap dari hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk “Peta Terkini Kompetisi Pemilu 2024 di Jawa Timur” yang dirilis secara virtual pada Jumat (5/1/2023).
“Prabowo Subianto-Gibran berada di urutan pertama untuk perolehan bunyi kalau pemilu presiden diadakan pada di saat survei dilakukan, yakni di angka 46,7 persen. Kemudian disusul dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 26,6 persen, dan pasangan Anies-Muhaimin Iskandar di angka 16,2 persen ,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dikutip dari Tribunnews
Djayadi mengungkap potensi adanya putaran kedua dalam Pilpres 2024.
Jika lanjut ke putaran kedua, kata Djayadi, dua paslon yang hendak berkompetisi yakni Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD.
“Karena posisi Anies berada di angka 16,2 persen,” sambung Djayadi.
Lebih lanjut Djayadi mengatakan, sebagian besar penduduk Jawa Timur (Jatim) yang puas dengan kinerja Joko Widodo (Jokowi), bakal memutuskan Prabowo-Gibran.
“Ada 82,7 persen pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi,” ujarnya.
“Di antara yang menyatakan puas itu, nyaris 50 persen mendukung Prabowo-Gibran. Makara tidak lagi ke Ganjar Pranowo,” sambungnya.
Adapun dalam klasifikasi tersebut, cuma 28,6 persen warga Jatim yang puas dengan kinerja Jokowi dan memutuskan Ganjar-Mahfud.
Sementara 13,8 persen yang lain mendukung Anies-Muhaimin.
Selain itu, tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran juga tinggi di klasifikasi warga Jawa Timur yang memutuskan Jokowi-Ma’ruf pada pilpres periode sebelumnya.
Sebanyak 43,9 persen penunjang Jokowi di 2019 memutuskan paslon dari Koalisi Indonesia Maju. Kemudian 35,2 persen mendukung Ganjar-Mahfud, dan segelintir lainnya, yakni 14,4 persen yang lain memutuskan Anies-Muhaimin.
Sementara di basis pemilih Prabowo di 2019, penunjang Ketua Umum Partai Gerindra di Jawa Timur masih loyal pada pilihannya. Mayoritas penunjang Prabowo, yakni 66,3 persen tetap akan memutuskan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Sementara pemberian untuk Anies-Muhaimin sebesar 23,3 persen , dan cuma 7,8 persen warga Jawa Timur pemilih Prabowo di 2019 akan memutuskan Ganjar-Mahfud.
“Pemilih Prabowo Subianto (di 2019) cukup solid mendukung kembali Prabowo Subianto di Jawa Timur,” ucap Djayadi.
Secara keseluruhan di Jatim, jika pilpres diadakan pada di saat survei dilakukan, maka pasangan Prabowo-Gibran Raka akan keluar selaku pemenang dengan tingkat keterpilihan 46,7 persen , disusul Ganjar-Mahfud yang mendapat pemberian 26,6 persen , dan Anies-Imin di angka 16,2 persen . Masih ada sekitar 10,4 persen pemilih yang belum pastikan pilihannya atau tidak menjawab.
Untuk diketahui, Lembaga Survei Indonesia melakukan survei ini pada periode 16 hingga 28 Desember 2023 dengan total sampel sebanyak 8.800 responden di Provinsi Jawa Timur.
Ribuan responden tersebut diperoleh lewat teknik multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 1,1?n tingkat keyakinan di angka 95 persen .
9. Prediksi LSI Denny JA sehabis Debat Capres Ketiga
Bagaimanakah elektabilitas para capres di sekarang ini sehabis debat yang ketiga di bulan Januari 2024?
Saya menonton dengan seksama debat yang lebih dari 2 jam antara Anies, Prabowo dan Ganjar, untuk tema-tema perihal Hubungan Internasional, Pertahanan, Keamanan dan Geopolitik.
Sebelum menjawab ini kita lihat dahulu posisi elektabilitas mereka sebelum Debat Capres yang ketiga, setidaknya dari dua lembaga.
Di ujung bulan Desember 2023, saya kutip data pertama dari LSI Denny JA.
Sebelum Debat Capres yang ketiga, pemberian terhadap Prabowo- Gibran sebesar 43,3 persen.
Rangking ke- 2: Anies Baswedan dengan Muhaimin di angka 25,3 persen.
Lalu Ganjar – Mahfud di angka 22,9 persen.
Prabowo- Gibran unggul telak sekali.
Jarak dan selisih elektabilitas mereka lebih dari 17 persen dibandingkan dua kompetitornya.
Data kedua dari Lembaga CSIS. Di ujung Desember 2023, lembaga ini juga mengeluarkan hasil survei, dengan angka yang mirip-mirip sekali.
Dalam survei CSIS, Prabowo- Gibran 43,7 persen . Lalu Anies-Muhaimin 26,1 persen. Kemudian Ganjar – Mahfud: 19,4 persen.
Baik LSI Denny JA, ataupun CSIS, sama hasilnya. Prabowo- Gibran unggul telak di angka 43 persen lebih.
Sama juga hasilnya. Jarak antara Prabowo-Gibran dengan dua kompetitornya di atas 17 persen.
Mengapa antara LSI Denny JA dan CSIS jadinya mirip? Dua lembaga ini sama sekali tak ada komunikasi perihal elektabilitas capres, bahkan perihal apapun.
Hasilnya seumpama alasannya dua lembaga ini melakukan survei di momen yang sama, dengan metodologi yang SAH , yang sama.
Itulah hasil dari ilmu sosial yang unggul.
Jika sama metodologinya, dan sama juga momennya, maka jadinya pun akan mirip-mirip.
LSI Denny JA juga mempunyai data lain yang penting.
Di samping tingkat elektabilitas pasangan, LSI Denny JA juga menyinari variabel lain yang penting, yang membentuk elektabilitas individual.
Ini datanya. Prabowo sudah dipahami lebih dari 95 persen populasi. Ini tingkat pengenalan yang tinggi sekali, Premium.
Sementara Anies dan Ganjar dikenalnya masih di bawah 95 persen.
Tingkat kesukaan publik atas Prabowo juga di atas 80 persen. Ini juga angka favourability yang sungguh tinggi sekali.
Sementara Anies dan Ganjar, yang suka padanya di bawah bahkan 75 persen.
Selama saya melakukan survei sejak Pilpres tahun 2004, sejak Pilpres yang pertama yang diseleksi rakyat secara langsung, yang pernah masuk dalam klasifikasi premium ini, dipahami di atas 95 persen disenangi di atas 80 persen, gres sanggup diraih oleh dua orang saja.
Yaitu SBY di tahun 2009, di saat ia menang Pilpres satu putaran saja.
Dan Jokowi tahun 2018, di saat ia menang Pilpres untuk kedua kalinya.
Lalu bagaimana dengan pengaruh debat capres? Seberapa besar debat itu berpengaruh?
LSI Denny JA melakukan survei di bulan Desember 2023.
Saat itu, survei juga merekam perdebatan capres sebelumnya.
Ini mengulangi data 5 tahun yang lalu. Setiap pilpres, LSI Denny JA melakukan survei, yang juga berisi data soal debat capres.
Ternyata yang menonton debat itu sebanyak 47,5 persen dari populasi pemilih Indonesia. Tapi tak semua menonton penuh.
Ada yang menonton debat capres cuma satu menit saja, 5 menit saja, di bawah 10 menit.
Yang menonton debat secara penuh, dari permulaan hingga akhir, cuma 31 persen saja dari yang mengaku menonton debat capres.
Jika angkanya dikalikan, yang menonton debat capres secara Penuh cuma 14 hingga 15 persen saja dari populasi pemilih.
Lalu dari yang populasi yang menonton sarat debat presiden itu, seberapa banyak sehabis menonton, mereka merubah opsi mereka?
Ini datanya. Ternyata cuma 22,2 persen saja yang merubah pilihannya dari yang menonton debat secara penuh.
Karena yang menonton sarat itu cuma 14-15 persen saja, maka yang merubah pilihannya sehabis menonton debat cuma 2 persen hingga 3 persen saja.
Perubahan ini terjadi untuk semua kategori. Yaitu dari yang memutuskan menjadi tidak ingin memilih.
Dan sebaliknya. Juga dari capres A, B, dan C, yang bertukar posisi memutuskan capres lain.
Setelah debat ini pun, tak banyak elektabilitas capres yang berubah. Kita sanggup buat hipotesis.
Di permulaan Januari 2024, elektabilitas Prabowo- Gibran masih di kisaran 43 persen lebih.
Kini, pasangan Prabowo- Gibran cuma memerlukan 7 persen saja suplemen bunyi untuk menang satu putaran.
Katakanlah kalau Prabowo- Gibran gagal menang satu putaran, maka yang timbul di putaran kedua, satu tiket lagi akan diperebutkan oleh pasangan Anies atau pasangan Ganjar.
Tapi baik Anies ataupun Ganjar, mereka memerlukan pemberian suplemen 8 persen hingga 10 persen lagi untuk lolos ke putaran kedua.
Ini suasana elektabilitas capres hari- hari ini, 36 hari menjelang hari pencoblosan.
Bagi Prabowo- Gibran untuk menang satu putaran saja, cuma butuh suplemen 7 persen.
Tapi untuk Anies atau Ganjar, untuk mereka masuk lolos ke putaran kedua, mereka memerlukan persentasi yang lebih besar lagi : 8 persen Hingga 10 persen.
Tahun gres 2024 menenteng kabar, Prabowo- Gibran di ambang kemenangan, baik menang satu putaran, atau menang dua putaran
Penjelasan Denny JA selengkapnya sanggup dilihat di SINI
Hasil debat capres selegkapnya sanggup dilihat lewat Link live streaming debat Capres 2024: LINK
Itulah tadi survei elektabilitas Capres 2024 dan prediksi hasil survei modern hari ini sehabis Debat ketiga. (*)
Diolah dari postingan TribunKaltim.co.