BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sebanyak 11 warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Minggu (31/1/2016) dan Senin (1/2/2016) harus dilarikan ke Rumah Sakit Ibunu Sina Bojonegoro. Pasalnya, mereka merasa mual, pusing, muntah-muntah hinga ada yang tak sadarkan diri alias pingsan.
Keluhan warga itu diakibatkan bau yang tak sedap, yang diduga berasal dari gas flare sumur PAD A JOB-PPEJ. Mereka merasa pusing, muntah dan mual, setelah menghirup “bau busuk” yang diduga berasal dari sumur minyak yang ada di Lapangan Sukowati Blok Tuban, tepat berada di barat Desa Sambiroto itu.
Mereka yang terkena dampak api flare itu berasal dari warga lingkungan RT 7,8,9,10,11 dan 12. Sebelas warga yang menjadi korban dampak dari api flare itu diantaranya, Ira, Lasmi, Ruli, Mirna, Indah, Ning, Kis, Yah, Supiatun, Surat dan Riyadi.
Gara-gara banyaknya warga yang terkena dampak dari pengeboran yang dilakukan JOB-PPEJ itu, sehingga warga Sambiroto ngluruk ke Balai desa setempat Senin (1/2/2016). Berkumpulnya warga di balai desa itu, dikarenakan sebelumnya pihak JOB PPEJ sudah menjanjikan akan menemui warga jika mau menyampaikan aspirasinya melalui pertemuan itu. Akan tetapi, setelah ditunggu sampai hampir 5 jam, pihak JOB PPEJ itu ada yang hadir alias mangkir dalam pertemuan itu.
Salah seorang warga Sambiroto Sutinah (39) dalam orasinya mengatakan, dirinya dan warga Desa Sambiroto berharap ada perhatian dari JOB-PPEJ dengan memberikan kompensasi atas dampak yang dialami akibat gas flare, seperti yang terjadi pada warga Desa Ngampel beberapa waktu yang lalu.
“Kami minta kompensasi berupa uang, untuk per kepala keluarga (KK) Rp 800 ribu per bulan. Kami tidak mau jika diberikan kompensasi berupa sembako atau program lainnya,” kata Sutinah dalam orasinya dengan nada tinggi.
Sementara itu, Kepala Desa Sambiroto Sujono ditengah-tengah warganya yang sedang menuntut kompensasi gas flare mengatakan, agar warga dalam menyampaikan aspirasinya bisa tertib dan tidak membuat keributan.
“Saya minta agar tertib dan jangan membuat keributan. Pihak Pemerintah desa akan membantu warga Sambiroto untuk menyampaikan aspirasinya kepada JOB PPEJ,’ tegasnya.
Perlu diketahui, dikarenakan wakil dari JOB-PPEJ mangkir dalam pertemuan dengan warga di Balai desa Sambiroto, akhirnya warga beramai-ramai mendatangi lokasi. Karena dari perwakilan JOB-PPEJ tak kunjung menemui warga sehingga warga kesal dan melanjutkan orasi di depan pintu masuk PAD A Lapangan Sukowati itu.
Hingga beberapa saat mereka berorasi mengecam pihak JOB-PPEJ “Ingkar Janji” tidak hadir dalam pertemuan di Balai Desa Sambiroto, tak satupun para wakil dari JOB-PPEJ yang menemui, hingga akhirnya mereka membubarkan diri. **(Dan)