SERAMBINEWS.COM, TEHERAN – Iran memamerkan perayaan menakutkan ke Israel jikalau serangan ke gaza tak berhenti.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel bahwa Timur Tengah bisa kepas kontrol jikalau serangan ke Gaza tak dihentikan.
Hossein pun menyalahkan Amerika Serikat (AS) alasannya yaitu terus memamerkan pasokan senjata militer ke Israel.
Iran mendukung Hamas, yang mengerjakan serangan ke Israel dua pekan lalu, serta Hizbullah, paramiliter Lebanon yang kerap mengerjakan serangan ke Israel.
Selama serangan jawaban Israel ke Gaza, sudah lebih dari 4.600 warga Palestina terbunuh.
Meski begitu, Israel pada Sabtu (21/10/2023), menegaskan bakal mengintensifkan serangan udara ke Gaza.
“Saya memperingatkan AS dan juga proksinya, Israel bahwa jikalau mereka tak secepatnya menghentikan kejahatan melawan kemanusiaan dan genosida di Gaza, apa pun sanggup terjadi di sekarang ini dan daerah ini akan tak terkendali,” kata Hossein dikutip dari BBC, Minggu (22/10/2023).
Ia menyertakan bahwa dampaknya sanggup parah, pahit, dan memiliki efek yang luas, baik secara regional maupun bagi mereka yang merekomendasikan perang.
Sang menlu menyertakan sumbangan militer AS kepada Israel yaitu bukti bahwa pertentangan yang berjalan di Gaza, yaitu perang proksi yang dijalankan Israel atas nama AS.
Para pejabat tinggi AS juga memperingatkan pertentangan sanggup meluas.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin memperingatkan kemungkinan eskalasi serangan yang signifikan kepada serdadu atau warga negara AS.
“Jika ada kalangan atau negara yang ingin memperluas pertentangan ini dan mengambil laba dari suasana yang sungguh disayangkan ini, nasehat kami yaitu jangan,” katanya.
Menlu AS Antony Blinken juga menyebutkan kemungkinan adanya eskalasi dari proksi Iran, menyerupai Hizbullah atau Hamas.
Ia menyampaikan AS akan mengambil segala langkah-langkah untuk menegaskan pihaknya sanggup membela warga Israel dan AS.
Netanyahu Ancam Hizbullah untuk Tak Ikut Perang: Mereka Akan Kami Bikin Lumpuh
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Hizbullah Lebanon biar tidak ikut campur dalam perangnya melawan Hamas. Jika ikut perang, Netanyahu mengancam akan menghadapi Hizbullah dengan “kekuatan tak terbayangkan.”
Hal tersebut disampaikan Netanyahu di saat mendatangi pasukan Israel yang disiagakan di erat perbatasan Lebanon. Pasukan Israel dan Hizbullah berulang kali terlibat baku tembak usai pemerintahan Netanyahu menentukan untuk menggempur Jalur Gaza.
Sebelumnya, seorang petinggi Hizbullah memperingatkan bahwa Israel akan mengeluarkan duit mahal jikalau nekat meluncurkan invasi darat ke Jalur Gaza. Hizbulah disebutnya sudah berada di jantung pertempuran.
Benjamin Netanyahu pun menyatakan bahwa pihaknya akan bereaksi lebih keras dibanding perang Israel-Hizbullah yang meletus pada 2006 lalu. Waktu itu, pertentangan yang berjalan satu bulan ini membuat kerusakan besar infrastruktur sipil Lebanon dan menghasilkan satu juta penduduk terpaksa mengungsi.
“Jika Hizbullah menentukan untuk terlibat perang, mereka akan melupakan Perang Lebanon Kedua. Mereka akan menghasilkan kesalahan paling besar dalam hidup,” kata Netanyahu dikutip Associated Press, Minggu (22/10/2023).
“Kami akan melumpuhkan mereka dengan kekuatan yang tidak sanggup mereka bayangkan dan konsekuensinya bagi mereka dan negara Lebanon akan sungguh buruk,” ujarnya.
Militer Israel sendiri sudah mengonsentrasikan pasukan di perbatasan Gaza dan diyakini hendak meluncurkan invasi darat ke enklav tersebut. Israel berulangkali mengutus penduduk di utara Gaza mengungsi ke selatan sejak meluncurkan operasi serangan udara.
Hingga Minggu (22/10), serangan Israel di Jalur Gaza sudah menewaskan 4.651 orang, 1.756 di antaranya anak-anak. Sedangkan korban luka akhir pengeboman Israel di Gaza meraih lebih dari 14.245 orang.
Sudah tayang di Kompas.tv: Peringatan Keras Iran ke Israel: Timur Tengah Bisa Lepas Kendali jikalau Serangan ke Gaza Tak Usai