Foto Kapal Tanker Inggris Marlin Luanda Usai Dirudal Houthi, Api Berkobar, Sukar Dipadamkan
TRIBUNNEWS.com – Pasukan Perancis dan Angkatan Laut (AL) India merilis foto kapal tanker Inggris, Marlin Luanda, yang dirudal Houthi, Yaman, di Teluk Aden.
Dalam foto yang dirilis, terlihat api berkobar memperabukan Marlin Luanda.
Pada Sabtu (27/1/2024) pagi, pihak Marlin Luanda menyampaikan awak kapal masih berusaha mamadamkan api di salah satu tangki kargo kapal, dengan proteksi kapal militer.
Setelahnya, perusahaan operator Marlin Launda, Trafigura, menyampaikan pemadaman api dilaksanakan dengan sarat usaha panjang.
Api gres sukses dipadamkan enam jam setelah serangan.
Namun, suatu laporan menyebutkan api gres sanggup dipadamkan dalam kurun waktu lebih dari 24 jam sejak rudal Houthi menyerang.
“Kami dengan bahagia hati mengonfirmasi bahwa seluruh awak kapal Marlin Luanda selamat dan api di tangki kargo sudah padam sepenuhnya.”
“Kapal sekarang berlayar menuju pelabuhan, sementara awak kapal mengawasi kapal dan muatannya dengan cermat,” kata Trafigura, Sabtu, dalam keterangan di situs resminya.
Diketahui, Houthi menyerang kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, pada Jumat (26/1/2024), di saat melintas di Teluk Aden.
Serangan tersebut diumumkan pribadi oleh Juru Bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saraee, melalui siaran televisi.
Serangan terhadap Marlin Luanda menandai pertama kalinya suatu kapal Inggris diserang oleh pasukan Yaman.
Saree mengungkapkan, serangan itu dilaksanakan menggunakan rudal angkatan maritim yang dirahasiakan.
Ia menyebut serangan tersebut selaku hal yang “pantas” diterima Inggris.
Saree menambahkan, serangan itu dilaksanakan selaku bentuk bantuan untuk “rakyat Palestina yang tertindas.”
Juga, selaku tenggapan atas “agresi Amerika-Inggris terhadap negara kami.”
Saree juga menegaskan, Houthi akan terus melanjutkan operasi militernya di Laut Merah dan Laut Arab untuk melawan kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang menuju Israel.
Operasi itu, lanjut Saree, masih terus berlanjut hingga perang Israel di Gaza dilarang dan obat-obatan serta makanan yang cukup, diantarkan terhadap warga Palestina.
“Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) memastikan kembali akad mereka untuk mengambil semua langkah-langkah militer yang dikehendaki dalam hak membela Yaman dan selaku solidaritas atas perang yang berkesinambungan di Gaza,” tutup Saree dalam pernyataannya, Jumat, dikutip dari Al Mayadeen.
Inggris Mengonfirmasi
Inggris dikenali sudah mengonfirmasi serangan tersebut melalui Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO).
Mereka menemukan laporan perihal serangan itu, sehari setelah Houthi menargetkan dan menyerang kapal perang Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Yaman.
UKMTO juga mengatakan, api masih berkobar di Marlin Luanda berjam-jam setelah serangan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, menyampaikan pihaknya tetap “berkomitmen menyerupai biasa” untuk melindungi keleluasaan navigasi.
Dikutip dari Sky News, Shapps menyebut serangan Houthi itu “tidak sanggup ditoleransi dan ilegal.”
Diketahui, AS dan Inggris sudah mengerjakan serangan ke Yaman pada 12 Januari 2024 lalu.
Presiden AS, Joe Biden, di saat itu mengonfirmasi bahwa serangan itu terjadi atas perintahnya.
Ia juga memperingatkan ia tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut jikalau diperlukan.
“Serangan yang ditargetkan ini yakni pesan yang terang bahwa Amerika Serikat dan teman kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang berselisih membahayakan keleluasaan navigasi,” tutur Biden, dilansir Reuters.
Di di saat yang bersamaan, Shapps menyatakan serangan AS dan Inggris terhadap Houthi di Yaman sungguh perlu dilaksanakan untuk melindungi keleluasaan navigasi.
Sebagai informasi, serangan AS-Inggris terhadap Yaman ialah tindak lanjut dari operasi militer Houthi di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal yang terafiliasi dengan Israel.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)