BOJONEGORO- Kawasan Wisata Negeri Atas Angin (KWNAA), yang berada di Puncak Gunung Kendeng masuk wilayah Desa Deling, Kecamatan Sekar, Bojonegoro, yang dikenal dengan bukit cinta, terhitung sejak Sabtu (23/1/2016), telah dilengkapi fasilitas flaying fox.
Dengan dilengkapinya fasilitas itu, untuk bisa masuk ke Kawasan Negeri Atas angin dikenakan biaya Rp 2 ribu. Tarif itu berlaku mulai Minggu (24/1/2016). Para pengunjung bisa menikmati pemandangan di atas bukit cinta yang berada di atas Gunung Kendeng itu.
Pengunjung bisa menjajal Fliying fox yang berada di timur Bukit Cinta dengan panjang 70 meter. “Fliying fox kita buat fun, sehingga tidak terlalu ekstrim. Segala usia bisa menikmati fliying fox yang ada di Negeri Atas Angin ini. Untuk tariff flying fox Rp 20 ribu sekali jalan,” ujar Ketua KUB (Kelompok Usaha Bersama) Didik Prioman serius.
Tarif masuk Rp 2 ribu, diperuntukkan untuk biaya operasional, biaya keamanan, biaya kebersihan dan pemeliharaan tanaman yang ada di lokasi wisata itu.
“Selain flying fox,, ada bisa menyewa sepeda motor trail Rp 30 ribu, sewa jeep adventur dari Negeri atas Angin ke Air Terjun Jonopuro PP dengan sewa Rp 100 ribu,” jelasnya.
Masih menurut Didik (demikian Kades Deling Didik Prioman biasa disapa), Sabtu (23/1/2016), sudah ada pengunjung rombongan anak-anak sekolah TK dan SD, juga ada rombongan dari Satreskrim Polres Bojonegoro yaitu Kanitreskrim AKP Jeni Al Jauza beserta seluruh anggota Reskrim Bojonegoro, datang untuk nge tril di arena cros Negeri Atas Angin dan sekitarnya yang medannya cukup menantang.
Lebih lanjut disampaikan Didik Prioman yang juga Kepala Desa Deling itu mengatakan, setelah melihat kerja keras KUB Negeri Atas Angin Bupati Bojonegoro melalui Pemkab Bojonegoro pada tahun anggaran 2016 ini, akan membangun akses jalan menuju ke Kawasan Wisata Negeri Atas Angin.
Ditambahkan, Didik, selain pembangunan jalan, rencananya Negeri Atas Angin akan memperoleh dukungan dari DKP (Dinas Kebersihan dan pertamanan) Bojonegoro dengan alokasi anggaran Rp 200 juta, dari Dishub (Dinas perhubungan) Bojonegoro sekitar Rp 300 juta dan dari Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan pariwisata) sebesar Rp 700 juta.
“Alokasi anggaran dari Pemkab Bojonegoro untuk Kawasan Wisata Negeri Atas Angin itu diberikan dalam bentuk proyek penunjang lokasi wisata itu. Ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Bojonegoro kepada pengelola Kawasan Negeri Atas Angin yang telah mengawali kegiatan wisata tersebut,” jelas Didik.
Perlu diketahui, Pengembangan Kawasan Negeri Atas dilaksanakan oleh KUB (Kelompok Usaha Bersama) yang beranggotakan kepala desa di 6 (enam) desa yakni, Kades Deling Didik Prioman, Kades Miyono Parit, Kades Bobol Harinto, Kades Bareng Suprapto, Kades Klino Maryono, Kades Sekar Suyono. Selain itu, ada dukungan dari Amir Syahid (Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata) Bojonegoro dan dr AndikSujatmika (Kepala Puskesmas Sekar) sebagai Pembina. Sedangkan, Andik Sudjarwo (Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro) sebagai penasehat. **(Kis/Dan)