TRIBUNTRENDS.COM – Presiden Jokowi kirim kado di hari ulang tahun Ketua Umum PDIP, Megawati.
Diketahui Presiden Jokowi mengirim buket bunga anggrek ungu selaku kado di hari ulang tahun Megawati.
Buket bunga anggrek ungu tersebut menjadi kado ulang tahun ke-77 Megawati.
Presiden Jokowi rupanya menuliskan ucapan yang singkat, padat dan terang terhadap Ketum PDIP tersebut.
“Selamat ulang tahun Ibu Megawati Soekarnoputri,” tulis karangan bunga tersebut.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, hari ulang tahun Megawati digelar sederhana dan cuma dirayakan bareng keluarga dan kerabat.
“Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana, dan didatangi oleh keluarga dan teman dekat erat beliau,” kata Hasto terhadap wartawan, Selasa.
Hasto menambahkan, seluruh anggota dan kader partai ikut merayakan ultah yang dibalut oleh acara kebudayaan.
Perayaan ulang tahun Megawati pun ditangani secara daring lewat channel Badan Kebudayaan Nasional PDIP.
Karangan bunga dari Presiden Jokowi ini memancing perhatian penduduk di tengah keterkaitannya merenggang dengan PDIP.
Hal ini bermula di saat lolosnya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 menjadi kandidat wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Selain itu, terpilihnya putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertebal jaraknya kekerabatan PDIP dan Jokowi.
SYARAT Khusus Jika Presiden Jokowi Ingin Bertemu Megawati, PDIP Tegas Minta 3 Sosok Ini Harus Ikut
Terungkap ada syarat khusus jikalau Presiden Jokowi ingin berjumpa dengan Ketua Umum PDIP, Megawati.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut ada syarat khusus yang berlaku jikalau Presiden Jokowi ingin berjumpa dengan Megawati.
Tiga syarat khusus tersebut yakni Presiden Jokowi mesti menjinjing tiga sosok ini jikalau ingin berjumpa dengan Ketum PDIP tersebut.
Lantas semua orang tiga sosok yang dimaksud?
“Syarat khusus” itu diungkapkan eksklusif Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Senin (22/1/2024).
Hasto mengatakan, apabila Jokowi hendak berjumpa dengan Megawati, ada baiknya ditemani oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani; Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR), Basuki Hadimuljono.
“Nanti kalau mau tiba agar ditemani Bu Sri Mulyani dan Pak Basuki, serta Pak Ahok,” ujar Hasto.
Tidak terang maksud dari pernyataan Hasto mengungkapkan “persyaratan” itu.
Pada bab lain, Hasto justru mempertanyakan kenapa impian Jokowi berjumpa dengan Megawati itu disampaikan lewat media. Menurutnya, ini mengesankan ada sesuatu.
“Kalau seseorang sebelumnya kalau berjumpa dengan Ibu (Megawati) kan senantiasa terbuka.
Ketika untuk berjumpa Ibu kemudian mesti disampaikan lewat media itu kan artinya ada sesuatu,” ucap Hasto.
Politikus senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, tak membantah adanya informasi Presiden Jokowi ingin berjumpa Megawati.
Namun, Andreas menyampaikan di sekarang ini PDIP tengah konsentrasi untuk mengungguli pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di PIlpres 2024.
“Di PDIP, waktu tinggal kurang dari sebulan, kami sedang dan lebih konsentrasi mengungguli Ganjar-Mahfud ketimbang mengurusi isu-isu menyerupai ini,” ujar Andreas.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyampaikan konferensi antara Jokowi dengan Megawati akan menghasilkan iklim politik di Indonesia kian sejuk jelang pencoblosan Pemilu 2024.
Namun, ia mengaku tak mengenali apakah konferensi keduanya akan berjalan atau tidak.
“Aku belum tahu.
Itu informasi dari siapa?
Belum ada informasi dari Pak joko widodo bahwa dia pengen ketemu Bu Mega, dan belum ada informasi dari Bu Mega bahwa Pak Jokowi pengen ketemu juga,” kata Nusron, Minggu (21/1).
“Tanyakan sama yang ngasih kabar itu, namun kalau ada pertemuan, ya saya nilai anggun itu,” ujarnya.
Ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Ari Dwipayana, membantah soal narasi yang menyebutkan Jokowi meminta berjumpa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Terkait narasi yang dikembangkan seperti ada permohonan dari Bapak Presiden untuk bertemu, terlebih dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar,” kata Ari
Ari merasa heran ada narasi konferensi Jokowi dan Megawati yang dikembangkan oleh awak media.
“Sesungguhnya hal itu tak pernah terjadi, tak ada permohonan untuk bertemu, bahkan telah dikonfirmasi oleh Sekjen PDIP,” tutur Ari.
Ari menyampaikan belum mendapat informasi adanya penjajakan konferensi antara Jokowi dan Megawati.
“Kalau Presiden, kan selama ini terbuka berjumpa dengan tokoh-tokoh bangsa, dan saya kira Bu Mega juga sama, terbuka berjumpa tokoh-tokoh bangsa,” ujarnya.
Hubungan antara Presiden Jokowi dengan Megawati dikabarkan merenggang menyusul lolosnya Gibran Rakabuming Raka menjadi kandidat wakil presiden lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023. Lewat putusan itu, Gibran menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Tak cuma itu, terpilihnya putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga makin menghasilkan kekerabatan PDIP dan Jokowi makin berjarak.
Artikel ini dimasak dari Tribunnews.com dan TribunJabar.id