Jalan Paving Rusak di Bojonegoro Kaitanya Dengan Pilkada 2018 Oleh: Sukisno

Sukisno

Bagikan

Sepuluh tahun silam, berbagai jurus kampanye dilakukan oleh pasangan calon (paslon) bupati – wakil bupati Suyoto – Setyo Hartono (To-To), termasuk menjanjikan akan Membangun Bojonegoro Melebihi Lamongan, termasuk hendak membangun jalan mulus di Bojonegoro. Ternyata hingga habis masa jabatan To-To periode 2007 – 2012, jalan mulus di Bojonegoro yang dijanjikan Pasangan To-To itu, belum terealisasi juga.

Selanjutnya, pasangan To-To jilid ke-2 kembali berlaga dalam Pilkada 2012 dan pasangan ini menawarkan untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilaksanakan di periode pertama atau periode sebelumnya. Dengan slogan: Yang baik ayo diteruskan dan yang kurang ayo diperbaiki.

Ternyata, To-To jilid ke-2 kembali memperoleh mandat dari masyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro hingga terpilih kembali menjabat sebagai bupati – wakil bupati Bojonegoro untuk periode 2012 – 2018. Keinginan pasangan To-To untuk melanjutkan pembangunan yang disampaikan dalam kampanyenya itu, masih jauh dari harapan. Sebab, janji untuk menuntaskan pembangunan jalan di wilayah Bojonegoro belum juga bisa dituntaskan.

Padahal, jabatan Bupati – wakil bupati Bojonegoro Suyoto – Setyo Hartono akan berakhir besok tanggal 13 Maret 2018. Jika hari ini, Senin tanggal 22 Januari 2018, maka jabatan pasangan To-To jilid ke-2, jika dihitung tinggal 52 hari atau menurut Lagunya Kris Dayanti judulnya adalah Menghitung Hari. Namun, hingga mau habis jabatannya, pembangunan jalan di wilayah Bojonegoro itu beum juga beres.

Hal itu, bisa dilihat dari kondisi jalan di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang masih banyak yang rusak ringan dan rusak berat. Walaupun sudah ada upaya dalam pemerintahan Bupati – Bojonegoro Suyoto – Setyo Hartono, untuk mengganti dari jalan aspal menjadi jalan paving dan juga jalan rabat beton. Hanya saja, hingga 10 tahun pasangan To-To untuk menyelesaikan pembangunan jalan saja, tak bisa diselesaikan.

Bahkan, jalan paving yang dulu katanya cocok dan sesuai dengan struktur tanah di Kabupaten Bojonegoro itu, ternyata jalan paving itu sudah mulai dibongkar dan diganti dengan jalan cor. Hal itu, bisa dilihat dengan dilakukannya pembongkaran jalan paving yang diganti dengan jalan cor di Jalur Bojonegoro – Kepohbaru, tepatnya turut Dusun Poluju, Desa Baureno, Kecamatan Baureno hingga Desa Tlogorejo Kecamatan Kepohbaru.

Di beberapa jalan paving yang tersebar di jalan poros kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro, sudah banyak yang mengalami kerusakan. Kerusakan jalan paving itu kebanyakan bergelombang, paving berserakan (morat-marit, Jawa red), hingga paving njepat atau mendongak hingga jika dilintasi kendaraan terutama sepeda motor bisa mengakibatkan pengendaranya jatuh tersungkur di jalan paving tersebut.

Banyak warga masyarakat yang mengalami kecelakaan baik kecelakaaan ringan maupun berat akan tetapi mereka enggan memperkarakan masalah tersebut. Masyarakat hanya bisa mengeluh atas kondisi rusaknya jalan paving yang bisa menjadikan pengguna jalan jadi celaka itu.

Hal itulah, yang membuat masyarakat selalu mengeluhkan kondisi jalan paving itu. Termasuk adanya penanaman pohon pisang di tengah jalan paving yang berada di jalur Bojonegoro Kota – Jalan Pemuda – Ngampel – Sambiroto – Semanding, tepatnya turut Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.

Masyarakat sudah jenuh, dengan kerusakan jalan paving rusak yang tak kunjung diperbaiki sehingga mereka harus protes dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan paving. Mereka sudah lelah setelah menunggu 10 tahun, akan tetapi “janji manis” jalan mulus itu tak kunjung terealisasi.

Ternyata, janji tinggalah janji dan sangat sulit untuk ditepati. Penantian masyarakat Bojonegoro menunggu jalan mulus selama 10 tahun belum juga didapatkan. Apakah masih ada harapan masyarakat Bojonegoro untuk memiliki jalan mulus seperti kabupaten lain di sekitarnya.

Saat ini, Bojonegoro bakal punya gawe besar yaitu pilkada 2018. Masyarakat Bojonegoro bakal menentukan siapa yang bakal memimpin Kabupaten Bojonegoro 5 (lima) tahun ke depan. Sehingga, masyarakat di Bumi Angling Dharma ini, untuk berhati-hati dalam memilih bupati – wakil bupati Bojonegoro untuk periode 2018-2023. Pilih, mereka yang bisa menuntaskan pembangunan jalan hingga harapan dan impian masyarakat Bojonegoro untuk memiliki jalan mulus segera terwujud. Semoga dan semoga…

Penulis adalah,
Pemimpin redaksi rakyatnesia.com

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar