SERAMBINEWS.COM – Akses internet di Gaza putus usai serangan Israel ke wilayah tersebut.
Tanpa adanya internet, relawan di Gaza mengalami kesulitan.
Oleh alasannya itu Starlink bertujuan memerikan susukan internet ke Gaza.
Namun, planning Starlink tersebut ditentang oleh Israel.
Israel menyatakan bakal melawan upaya Elon Musk yang menampilkan susukan telekomunikasi untuk organisasi-organisasi pemberian di Gaza yang mengalami pemutusan saluran komunikasi sejak Jumat (27/10) lalu.
Israel tak terima serangan yang ia jalankan ke warga Palestina begitu mudah digagalkan.
Sebelumnya diketahui, salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk turun tangan menolong rakyat Palestina.
Pasalnya, Operator telekomunikasi paling besar di Gaza, Paltel, mengabarkan bahwa infrastrukturnya sudah hancur total respon pemboman tersebut.
Kondisi ini memicu organisasi gunjingan dan golongan pemberian tidak sanggup menghubungi pekerja mereka di lapangan.
Musk pun kesudahannya menampilkan susukan Starlink terhadap organisasi pemberian yang diakui internasional di Gaza.
Dalam unggahan di akun X, Musk menyampaikan dirinya akan memutuskan jaringan di Gaza tetap aman.
Maka dari itu, Israel tak terima dan mengancam akan membalas langkah-langkah Elon Musk yang dinilai merugikan.
Hal tersebut dibilang Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi pada hari Sabtu (28/10/2023) setelah mengenali unggahan Elon Musk di akun X.
Shlomo pun mendorong Musk biar memunculkan pemberian telekomunikasi Starlink selaku alat tukar untuk membebaskan warga Israel yang disandera.
Diketahui, Starlink ialah jaringan satelit di orbit rendah Bumi yang sanggup menawarkan internet ke lokasi-lokasi terpencil.
Bahkan ke daerah-daerah yang infrastruktur komunikasinya tidak berfungsi dengan baik.
Dikutip dari Kompas, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan, pihaknya akan menangkal Musk untuk menawarkan internet ke Gaza lewat Starlink.
“Israel akan menggunakan segala cara untuk melawan keputusan Musk,” kata Karhi, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu.
Karhi mengeklaim, golongan Hamas sanggup menggunakan Starlink untuk melancarkan aktivitasnya.
Oleh karenanya, ia pun menegaskan, akan pastikan segala korelasi dengan layanan internet Starlink milik miliarder Amerika itu.
Gaza sendiri sudah mengalami serangan udara Israel tanpa henti sejak serbuan secara tiba-tiba golongan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sebelumnya sudah diberitakan, CEO SpaceX, Elon Musk mengatakan, layanan internet berbasis satelit miliknya, Starlink, akan mendukung terjalinnya korelasi komunikasi di Gaza.
Hal tersebut menyusul komunikasi di Gaza yang putus total setelah serangan Israel pada Jumat (27/10/2023) waktu setempat.
Diberitakan Reuters, Minggu (29/10/2023), ekspansi serangan udara dan darat, tergolong pemadaman telepon dan internet oleh Israel sudah mengisolasi orang-orang di Jalur Gaza.
Imbasnya, panggilan terhadap orang-orang terkasih, ambulans, maupun pemberian kemanusiaan dari tempat lain menjadi tidak mungkin dilakukan.
Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional mengatakan, pemadaman listrik yang dimulai pada Jumat malam memperburuk suasana Gaza.
Pasalnya, matinya listrik maupun saluran telepon dan internet sudah menghalangi operasi evakuasi jiwa serta menangkal kontak dengan para staf organisasi di lapangan.
Elon Musk siapkan Starlink di Gaza
Koneksi internet Starlink akan menyambungkan komunikasi dari Gaza ke organisasi pemberian yang diakui secara internasional.
“Kami akan mendukung PBB dan golongan pemberian lain yang diakui secara internasional,” tulis Elon Musk dalam akun X @elonmusk, Sabtu (28/10/2023), dilansir Kompas.
Pernyataan tersebut merespon unggahan anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, yang menyebutkan pemadaman komunikasi di Gaza tidak sanggup diterima.
Sebagai informasi, Starlink mempergunakan konstelasi ribuan satelit yang saling terhubung dan bergerak di orbit rendah Bumi, sehingga sanggup menampilkan koneksi internet cepat.
Adapun salah satu keistimewaan layanan internet ini, adalah kesanggupan untuk menenteng susukan internet ke daerah-daerah terpencil yang menyibukkan dijangkau infrastruktur internet tradisional.
Kendati demikian, menurut Musk, tidak terang siapa yang memiliki otoritas untuk jalur darat di Gaza dikala ini.
Dia melanjutkan, sejauh ini, belum ada pula pihak yang meminta sambungan internet Starlink di wilayah tersebut.
(TRIBUNNEWSWIKI)
Artikel ini sudah tayang di Tribunnewswiki.com