Berita

Ketegangan di Likud Membayangi Posisi Netanyahu, Ancaman Pergantian Kepemimpinan

rakyatnesia.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi ancaman serius dari partainya sendiri, dengan kemungkinan ‘ditikam’ oleh Likud karena kegagalan dalam pembebasan sandera.

Partai Likud, yang selama ini menjadi kendaraan politik bagi Netanyahu, dilaporkan berbalik arah dan mulai menentangnya, membuka peluang kemungkinan penggulingannya dari jabatannya.

Menurut laporan Anadolu Agency, Netanyahu dikhawatirkan bahwa Likud dapat bergabung dengan oposisi untuk menggulingkannya dari kekuasaan.

Pemimpin oposisi, Yair Lapid, menyatakan kesiapan Partai Yesh Atid untuk melakukan voting bersama Partai Likud dengan tujuan mengganti Netanyahu.

Baca Juga  Yamaha Fazzio: Performa dan Efisiensi Terbaik dalam Kelas Skuter 2024

Partai yang selama ini berada di koalisi Netanyahu akan mengikuti Benny Gantz dan Gadi Eisenkot yang berasa dari Partai Biru dan Putih, oposisi pemerintahan Netanyahu.

Netanyahu terus berusaha membendung kemungkinan itu sembari mengisi posisi-posisi menteri di kabinet yang mundur dan kembali ke parlemen.

Baca Juga  Menelusuri Sejarah: Keagungan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Raya

“Ancaman pemberontakan melawan Netanyahu di dalam Partai Likud dan pergerakan bersama oposisi untuk menggulingkannya semakin kuat baru-baru ini,” tulis media Israel, Yedioth Ahronoth, seperti dikutip dari Anadolu.

“Kritik dari partai dan anggota-anggota koalisi Likud semakin meningkat di tengah upaya melawan Netanyahu,” demikian laporan dari Yedioth Ahronoth.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Yair Lapid menegaskan bahwa Netanyahu tidak layak lagi memimpin Israel.

Ia juga menyerukan pemilihan lagi di Israel di tengah kritikan bertubi-tubi terhadap Netanyahu atas kegagalannya menerima tanggung jawab atas serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Juga  Top 10 Compliance Challenges in 2024

Jajak pendapat yang dilakukan sejumlah media Israel menunjukkan jika pemilu dilakukan saat ini, Netanyahu tak akan mungkin lagi membentuk kabinet. Sementara itu, Gantz yang kemungkinan menjadi kandidat menggantikannya.