Empat “Keberhasilan” yang Telah Dilakukan Paulus Huruf Arab Dan Latin

Nurul Syahadatin

Bagikan

Ilustrasi: Daily Mail


Ajaran Yesus mengalami evolusi dan itu ditandai dengan kesuksesan Paulus membentuk agama baru yaitu Kristen. Sang Nabi Palsu itu mampu merumuskan teologi Kristen yang secara diametral berbeda dengan ajaran Yesus. Kesuksesan Paulus mendirikan agama baru (Kristen) sungguh spektakuler karena Kristen “bercerai” dengan induknya yaitu agama Yahudi.

Kedua, ajaran Kristen yang lepas dari Taurat dan menggantikannya dengan Injil Paulus, selain empat Injil lainnya. Meski empat Injil Perjanjian Baru (Markus, Matius, Lukas dan Yohannes) memiliki sumber bahan penulisan yang berbeda dari Injil Paulus. Namun tak dapat disangkal bahwa secara teologis kesemuanya dalam pengaruh teologi Paulus. Hukum Taurat telah dipakukan di kayu salib.

Ketiga, keberhasilan Paulus menyebarkan Injilnya di lingkungan orang-orang bukan Yahudi sehingga ajaran Kristen dan umatnya benar-benar tercerabut dari akar keyahudiannya. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari pengikut Paulus yang kebanyakan tidak bersunat, tak menghormati Sabat, tak kenal halal haram dalam makanan dan tidak melakukan persembahan terhadap Musa, tidak melaksanakan penyembelihan domba Paskah dan tidak menghormati hukum Taurat Musa. Komunitas Yahudi pengikut ajaran Yesus dalam perkembangannya lenyap digantikan umat baru Paulus. Pengikut Yesus hampir semuanya lenyap pada saat penumpasan pemberontakan Yahudi oleh Titus tahun 60 M. Ketika itulah terjadi penumpasan dan pembantaian kaum Yahudi, hanya sedikit saja yang berhasil menyelamatkan diri, sebagian di antaranya adalah keluarga Yesus.

Keempat, keberhasilan Paulus memindahkan Gereja Induk (Purba, Pusat) dari Yerusalem ke Roma. Perpindahan ini sangat menguntungkan karena Paulus adalah kewarganegaraan Romawi, juga Roma kala itu menjadi pusat peradaban dunia. Pada saat Paus Sylvester bertahta, jemaat di Yerusalem pernah meminta agar pusat Gereja Induk dikembalikan ke Yerusalem, tetapi permintaan itu ditolak mentah-mentah.

Implikasinya? Agama Kristen secara alamiah mengalami sinkretisme dengan pagan Roma. Dari sinilah awal munculnya evolusi Kristen. Yang kedua dengan tokoh baru: Kaisar Romawi Konstantin yang Agung. [Paramuda/BersamaDakwah]

Referensi: Evolusi Kristen - M.I.Ananas

Bagikan

Also Read

Tags