Hari Anak Nasional 2018, Google Berikan Doodle Khusus

moch akbar fitrianto

Hari Anak Nasional
Bagikan

Nasional – Hari Anak Nasional 2018, Google Berikan Doodle Khusus, Hari Anak 2018 atau Childerns Day 2018 ternyata tak hanay diperingati anak – anak anda loh, Google juga turut meramaikan hal ini dengan memberikan doodle terbaru di halaman utama mesin pencarian terbesar di dunia tersebut.

Di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Peringatan Hari Anak ini memang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat diseluruh dunia.

Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November.

Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain, dan perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.

Pada halaman utama Google tersebut, Anda bisa melihat dua ilustrasi gambar anak-anak yang sedang bergebira memaikan alat musik.

Google memang memiliki tim kreatif yang khusus mendesain gambar kreatif untuk memperingati hari-hari tertentu, seperti hari ulang tahun tokoh-tokoh ternama, hari besar agama, hari besar olahraga dan sebagainya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menyatakan bahwa dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 di Kebun Raya Purwodadi, Jawa Timur, Presiden RI Joko Widodo direncanakan hadir.

“Pak Jokowi juga akan mewawancarai lima perwakilan anak GENIUS yang berprestasi di bidang masing-masing,” ucap Menteri Yohana di Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018)

Selain Jokowi, peringatan HAN juga akan dihadiri sebanyak 500 orang dewasa dan 3000 anak-anak.

Adapun jumlah 3000 anak tersebut terdiri dark Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah, dan anak-anak dari Panti Asuhan serta anak-anak dark Forum Anak Nasional (FAN)

“Peringatan HAN tahun 2018 akan berbeda dari tahun sebelumnya. Anak-anak akan benar-benar menjadi pelaku utama, tidak hanya sekadar menjadi peserta dalam acara dalam acara puncak HAN,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Yohana juga mengungkapkan bahwa dalam rangkaian Peringatan HAN, Kemen PPPA akan menyelenggarakan Pertemuan Forum Anak Nasional (FAN) 2018.

“Tema FAN sendiri yakni ‘Bakti Anak Kepada Negeri Menjadi Inspirasi Bagi Negeri Untuk Pelopor dan Pelapor Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak’,” ujarnya

Baca juga :  Sambut Peringatan HAN 2018, KI Bojonegoro Gelar Lomba Mewarnai dan Menggambar

Pertemuan tersebut, dikatakan Menteri Yohana, akan dihadiri 514 wakil Forum Anak dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Dilanjutkan Menteri Yohana, pertemuan tersebut diharapkan dapat menginapirasi agar anak Indonesia merasa bangga dan termotivasi untuk menjadi inapirator perubahan, serta mampu berpartisipasi dalam proses pembangunan.

“Semoga dengan peringatan Hari Anak Nasional ini, tujuan kita untuk meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak bagi anak Indonesia dapat segera terwujud, karena Anak Indonesia adalah anak kita semua,” pungkasnya.

Hari Anak Nasional, Pemerintah Sikapi Banyaknya pernikahan Dini

BKKBN juga mengajak para anak yang hadir untuk berikrar stop pernikahan dini. Diharapkan dengan kesadaran ini baik warga maupun pemerintah berkomitmen untuk melindungi hak-hak anak demi mempersiapkan perencanaan berkeluarga yang matang.

“Menghapuskan perkawinan anak, perkawinan dini dan perkawinan paksa perlu komitmen bersama dari berbagai pihak yakni pemerintah, swasta dan orang tua,” kata Sigit.

Acara ini dihadiri ratusan anak dan orang tua, remaja dari Perkumpulan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja, Perkumpulan Rumah Singgah, dan Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BKKBN dan Instansi terkait seperti Kemenko PMK, KemenPPPA, Kemenpora, Kemenkes, Kemensos, Kemenag, Bappenas, BNN, dll.

Acara ini juga diramaikan dengan tarian anak-anak Lenggang Nyai dari Rumah Singgah Himata, flashmob Asian Games 2018, lomba mewarnai, dan berbagai permainan menarik lainnya.

*Pernikahan Dini Yang Menghebohkan Publik Tahun 2018

Tahun 2018 ini saja, publik sempat digegerkan dengan pemberitaan beberapa pernikahan dini di Indonesia.

Yang paling baru adalah pernikahan pasangan belia asal Tapin, Kalimantan Selatan.

Pasangan IR (15) dan ZA (14) sempat menikah, meski akhirnya pernikahan itu dibatalkan.

Keduanya mengaku bertemu pertama kali di pasar malam di kampungnya dan berlanjut ke tahap obrolan via aplikasi WhatsApp.

Takut fitnah dan menghindari zina dijadikan alasan pernikahan keduanya beberapa waktu lalu.

Pernikahan dini lainnya terjadi di provinsi Sulawesi selatan. Dilansir dari Kompas, pertengahan April lalu, sepasang kekasih yang masih duduk dibangku kelas 2 SMP asal Bantaeng, Sulawesi Selatan kebelet nikah dan ditolak oleh penghulu dan Kantor Urusan Agama (KUA).

Namun, keinginan mereka terwujud setelah mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama untuk mendapat persetujuan.

Yang menghebohkan selain usia calon mempelai masih di bawah umur, alasan menikahnya karena si gadis takut tidur sendirian.

“Menurut tantenya, anak ini mau menikah karena takut tidur sendiri di rumah setelah ibunya meninggal setahun yang lalu. Sementara ayahnya selalu meninggalkan rumah keluar Kabupaten untuk bekerja” ungkap Mahdi selaku Pelaksana Humas Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng.

Selanjutnya, dikutip dari Tribun Timur, bulan Mei tahun 2018 lalu, seorang murid SDN 125 Karampue, Sinjai Utara nyaris menjalani ijab kabul dengan seorang remaja asal Kecamatan Taroang, Kabupaten Jeneponto.

Si perempuan saat itu baru berumur 12 tahun dan akan dinikahkan dengan remaja berumur 21 tahun.

Untungnya rencana pernikahan itu tidak terwujud setelah masing-masing pihak keluarga menyadari jika yang akan mereka lakukan melanggar hukum.

Sebelumnya, orang tua dari pihak perempuan mengaku terpaksa akan menikahkan sang anak karena khawatir putrinya akan terlibat pergaulan bebas.

 

Hari Anak Nasional 2018

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar